REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Fauziah Mursid, Dadang Kurnia
Perkembangan kasus positif di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Bahkan pada Senin (11/10) kemarin, penambahan kasus positif baru Covid-19 hanya sebanyak 620 kasus.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia ini disebabkan karena banyaknya masyarakat yang telah memiliki kekebalan baik melalui vaksinasi maupun karena sembuh dari sakit.
“Jadi melihat bahwa kasus di Indonesia turun dengan sangat drastis, salah satu penjelasan ilmiahnya adalah karena sudah banyak rakyat Indonesia yang memiliki kekebalan baik itu secara buatan manusia melalui vaksin ataupun alamiah karena sembuh dari sakit,” jelas Menkes Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden.
Budi menyebut Indonesia saat ini berada di peringkat kelima dunia yang memberikan suntikan vaksinasi terbanyak ke masyarakat. Saat ini, sudah lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia yang menerima suntikan vaksin dosis pertama dan lebih dari 50 juta masyarakat yang menerima suntikan dosis kedua.
“Ini memposisikan kita di posisi kelima dari seluruh negara di dunia yang sudah mendapatkan akses ke vaksinasi dari jumlah manusianya. Dan lima ini adalah lima negara di dunia yang sudah melebihi dari 100 juta orang warganya disuntik,” ujar Budi.
Menkes menyebut, total sebanyak 160 juta suntikan vaksin Covid-19 telah diberikan ke masyarakat. Laju suntikan vaksin juga tercatat telah menembus angka 2 juta per hari yakni pada 23 dan 25 September 2021. Ia berharap, jumlah vaksinasi ini dapat lebih sering dicapai ke depannya.
Kementerian Kesehatan pun bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri menyiapkan sero prevalence survey sebanyak 21.880 sampel di 34 provinsi dan 100 kabupaten kota di Indonesia. Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap mengenai kondisi kekebalan atau antibodi dari seluruh masyarakat Indonesia sehingga bisa menjadi basis dalam penyusunan kebijakan ke depannya.
Hasil survei ini ditargetkan selesai pada pertengahan Desember nanti. Menurut Menkes, rencananya sero prevalence survey akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
“Survei ini juga kami lakukan bekerja sama dengan Universitas Indonesia, masyarakat, dan WHO agar hasilnya nanti bisa di-share di dunia dan menunjukan kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi penanganan pandemi dan transisinya menjadi endemi,” ujar dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perkembangan kasus konfirmasi harian Covid-19 di Jawa-Bali pada pekan ini mengalami penurunan hingga 98,99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli 2021. Sedangkan kasus konfirmasi harian nasional tercatat menurun 98,4 persen.
“Situasi pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan satu minggu ke belakang ini,” ucapnya saat konferensi pers usai rapat terbatas terkait PPKM di Istana Kepresidenan.
Selain kasus harian yang terus membaik, jumlah kasus kematian harian di Indonesia juga terus mengalami penurunan. Luhut menyebut, pada 10 Oktober kasus kematian nasional tercatat sebanyak 39 dan sebanyak 17 kasus kematian di Jawa dan Bali. Bahkan ia menyebut, dibandingkan negara-negara tetangga di Asean, perkembangan kasus di Indonesia ini termasuk rendah.
“Covid-19 recovery indeks Indonesia yang dirilis Nikkei menunjukkan peringkat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand,” tambah Luhut.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, syarat minimum cakupan vaksinasi lansia pada minggu ini juga mampu mendongkrak kecepatan vaksinasi lansia di Jawa dan Bali secara signifikan. Tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa-Bali pun tercatat telah mencapai 40 persen per 10 Oktober. Angka ini naik 8 persen sejak 13 September 2021.
Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya agar segera menyiapkan strategi pencegahan penyebaran kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022. Luhut mengatakan, peningkatan kasus positif sering terjadi setelah libur panjang ataupun diselenggarakannya acara keagamaan.
Untuk mengantisipasi penyebaran kasus saat Natal dan Tahun Baru 2022, pemerintah pun akan terus mengejar capaian vaksinasi khususnya di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.
“Sehingga jika terjadi gelombang berikutnya, maka angka kematian dan perawatan rumah sakit dapat ditekan,” tambahnya.
In Picture: 46.800 Dosis Vaksin Pfizer Tiba di Aceh