Meskipun demikian, Dwi mengungkapkan bahwa saat ini antusiasme masyarakat masih tinggi. Itu terlihat dari banyaknya telepon masuk yang menanyakan kapan Museum Sumpah Pemuda akan kembali dibuka.
"Itu menunjukkan kalau keinginan untuk datang ke museum sudah cukup tinggi. Apalagi di bulan Oktober ya, bulan Sumpah Pemuda," ujar Dwi.
Menurut Dwi, kunjungan ke Museum Sumpah Pemuda sebanyak 80 persen berasal dari pelajar yang datang dikoordinir sekolahnya. Sejak pandemi, pihak sekolah masih belum berani datang.
"Kalau keluarga, individu, mahasiswa itu rata-rata sudah ingin berkunjung," ujarnya.