REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi kawakan asal Amerika Serikat, Smokey Robinson, mengungkap bahwa akhir tahun lalu dirinya sempat dirawat secara intensif di rumah sakit Los Angeles setelah positif Covid-19. Saat itu, dia merasa hampir meninggal karena gejala penyakit infeksi SARS-CoV-2 itu.
Robinson berbagi pengalaman buruknya saat positif Covid-19 dalam sebuah wawancara terbaru dengan Daily Mail. Pelantun "The Tears of a Clown" itu mengaku sempat dirawat selama total 11 hari di rumah sakit, dan empat atau lima hari di antaranya ia tidak sadarkan diri.
"Saya hampir meninggal, Bung. Mereka harus merawat saya di rumah sakit karena saya mengalami gejala yang parah. Covid-19 benar-benar penyakit yang mengerikan, kata legenda label musik soul Motown Records itu, seperti dilansir The New York Post, Kamis (14/10).
Mengalami gejala Covid-19 yang begitu parah juga membuat Robinson khawatir dirinya tidak bisa lagi bernyanyi. Sebab, seingatnya, setelah pulih dan dibolehkan pulang pun suaranya masih serak.
"Bahkan, ketika sampai di rumah saya masih serak, saya mencoba bernyanyi, tapi tidak bisa. Saya jadi takut tidak bisa bernyanyi lagi," kata musisi berusia 81 tahun tersebut.