REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insomnia sering kali dikaitkan dengan stres dan depresi. Padahal, selain kedua faktor ini, kekurangan atau defisiensi vitamin B12 juga dapat berkontribusi pada terjadinya insomnia.
Vitamin B12 diketahui dapat memengaruhi risiko depresi, kurang tidur, dan masalah fungsi neurologis lain. Menurut PubMed, vitamin B12 berfungsi meregulasi kadar melatonin di dalam tubuh, sebuah hormon yang bertanggung jawab mengatur ritme sirkadian dan pola tidur.
Individu yang mengalami defisiensi vitamin B12 sering kali bergelut dengan perubahan pola tidur, kesulitan untuk tidur, dan kurang tidur. Mereka juga kerap berhadapan dengan turunnya nafsu makan, masalah daya ingat, dan sensasi kesemutan pada tangan dan kaki. Defisiensi vitamin B12 pun kerap disertai dengan tanda seperti kelelahan dan lemah fisik.