REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama dengan kelompok swasta untuk membantu menempatkan pengungsi Afghanistan di AS. Para pengungsi itu melarikan diri usai pasukan AS menarik diri dan Taliban merebut kekuasaan di negara itu.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan sejak 17 Agustus lalu sekitar 76 ribu orang tiba di AS dalam program evakuasi AS. Sementara itu sekitar 53 orang ditempatkan di delapan fasilitas Departemen Pertahanan.
Banyak pengungsi yang terancam dipenjara atau dibunuh Taliban bila tetap di Afghanistan karena bekerja untuk pasukan AS atau sekutunya atau dengan lembaga asing selama 20 tahun terakhir.
"Warga Amerika dari semua lapisan masyarakat menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk membantu menyambut individu-individu ini," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataan Departemen Luar Negeri.
Program ini diluncurkan atas kerja sama dengan kelompok swasta, Community Sponsorship Hub. Blinken mengatakan langkah ini akan memperluas kapasitas pemerintah AS dalam menempatkan pengungsi Afghanistan dan melengkapi usaha lembaga nirlaba yang bermitra dengan pemerintah.
Direktur eksekutif Community Sponsorship Hub Sarah Krause mengatakan program ini membantu menciptakan ikatan antara masyarakat dan pengungsi Afghanistan. Kelompok itu akan memeriksa latar belakang, memberikan pelatihan wajib, meninjau janji dalam memberikan bantuan finansial dan pemukiman pada pengungsi Afghanistan sebelum memberikan sertifikat pada para sponsor.
Sejumlah organisasi pengungsi sudah mendorong AS mengadopsi program sponsor komunitas atau swasta bagi para pengungsi. Model ini telah diterapkan Kanada.
Bulan lalu mantan Presiden AS George W. Bush, Bill Clinton dan Barack Obama meluncurkan kelompok baru Welcome US. Tujuan kelompok ini membantu pengungsi Afghanistan.