Jumat 29 Oct 2021 20:50 WIB

Anggota TNI yang Tewas Tertembak di Pidie Dimakamkan

Pemakaman anggota TNI itu Kapten Abdul Majid digelar secara militer.

Prajurit TNI membawa peti jenazah Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) Abd Majid (53) sebelum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Beurawe, Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Jumat (29/10/2021). Almarhum Abd Majid meninggal dunia dalam peristiwa penembakan yang diduga dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Kamis (28/10/2021) di Desa Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Prajurit TNI membawa peti jenazah Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) Abd Majid (53) sebelum dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Beurawe, Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Jumat (29/10/2021). Almarhum Abd Majid meninggal dunia dalam peristiwa penembakan yang diduga dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Kamis (28/10/2021) di Desa Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Anggota TNI Kapten Inf Abdul Majid (53) yang tewas tertembak di Pidie dimakamkan di depan rumah duka, di kawasan Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, secara militer. Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, korban yang merupakan anggota TNI/Dantim BAIS Pidie berpangkat kapten tertembak pada Kamis (28/10) sekitar pukul 17.15 WIB.

"Kami menerima informasi setelah ada rekannya yang memastikan bahwa almarhum meninggal," kata keluarga almarhum Khairul Muslim usai pemakaman, di Banda Aceh, Jumat.

Baca Juga

Sementara itu,prosesi pemakaman terhadap almarhum dilaksanakan dengan upacara militer dan disaksikan oleh warga setempat. Menurut Khairul, almarhum terakhir kali berada di rumah bersama pada Ahad, 24 Oktober 2021, dan kemudian kembali bertugas di Pidie. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak laki-laki."Beliau bisa berbaur, periang sifatnya, seperti warga biasa, berbaur dengan masyarakat," ujarnya.

Khairul menyampaikan, untuk proses hukum dalam kasus ini pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada negara, dan diharapkan dapat diproses seadil mungkin."Prosesnya kita serahkan kepada negara. Kami juga ikhlas karena memang beliau sudah tugas," kata Khairul.

Sejauh ini belum ada keterangan lebih jauh mengenai kronologis kasus penembakan tersebut, dan masih dalam proses penyelidikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement