Selasa 02 Nov 2021 00:05 WIB

Unisba Dapat Hibah Dirikan Inkubator Bisnis Produk Halal

IBPH Unisba yang didanai oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Bandung (Unisba) Prof Edi Setiadi. (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rektor Universitas Bandung (Unisba) Prof Edi Setiadi. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Unisba menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi di Indonesia yang mendapatkan hibah pendirian Inkubator Bisnis Produk Halal (IBPH). IBPH Unisba yang didanai oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). 

Menurut Ketua IBPH Unisba Fitrianti Darusman, untuk memperkenalkan IBPH kepada berbagai pihak eksternal serta membangun jejaring dengan berbagai mitra, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unisba menyelenggarakan kegiatan Sarasehan yang digelar secara online melalui zoom.

Saresahan tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dari pendirian IBPH Unisba yang didanai oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). IBPH Unisba sendiri, berfokus di bidang biomedikal, meliputi produk obat-obatan (tradisional), kosmetika/kosmesetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga dan pangan fungsional.

"Kegiatan tersebut Saresehan dihadiri oleh 12 pihak eksternal yang mewakili berbagai bidang yakni pemerintahan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan Inkubator Bisnis di wilayah Kota Bandung," ujar Fitri, Senin (1/11).

Fitri mengatakan, pihak-pihak yang hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Kota Bandung, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisonal Suplemen Kesehatan dan Kosmetik (PMPU-OTSKK) BPOM RI, Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Kepala Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat yang mewakili pihak pemerintahan atau lembaga pengujian/penelitian. 

Selain itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Bandung yang mewakili pihak organisasi pengusaha Indonedia. Kepala Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Bandung yang mewakili perbankan syariah dan lainnya. 

“Kami rasa peranan pihak eksternal sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlangsungan proses inkubasi di IBPH Unisba, baik berupa dukungan moril maupun materil," katanya.

Menurut Fitri, dalam menjalankan proses bisnisnya, IBPH memerlukan jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Pertama, peran pemerintah dalam memberikan bantuan fasilitas untuk pengembangan UKM/Start up atau tenant yang akan diinkubasi. Kemudian, peran PMPU-OTSKK BPOM, BPJPH, atau BP2D dalam bentuk dukungannya sebagai mitra dengan memberikan pelatihan atau mentoring terkait proses inkubasi tenant. 

Selain itu, kata dia, dukungan dari dunia usaha (KADIN & UKM) dalam memberikan bantuan fasilitas untuk pengembangan UKM/Startup serta dukungan dari dunia industri sebagai mitra dalam manufaktur dan marketing produk tenant.

“Selain itu, kami juga berharap adanya kerja sama dengan dunia perbankan guna mengevaluasi bisnis plan startup untuk program kredit pendanaan UKM/Startup. Kami memilih Bank syariah dalam hal ini, karena harapannya IBPH Unisba menjadi role model inkubator syariah pertama di Indonesia yang menginkubasi produk halal dibidang biomedikal,” paparnya.

Fitri menambahkan, dalam menjalankan proses bisnisnya, IBPH Unisba tidak hanya fokus menginkubasi tenant untuk mendapatkan sertifikat halal pada produknya. Tapi juga, memperhatikan nilai dan prinsip syariah pada setiap rangkaian proses bisnis yang dijalani oleh tenant inkubatornya.  

"Kami berharap dengan berdirinya IBPH Unisba menjadi wadah untuk mencetak entrepreneur-entreprenuer muda dari kalangan mahasiswa dan alumni Unisba dengan menerapkan nilai dan prinsip syariah dalam praktik bisnisnya," paparnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement