REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan nasib bangsa dan negara untuk berdiri di kaki sendiri (berdikari) bisa diwujudkan, salah satunya, melalui kebudayaan. Hasto menilai karakter rakyat Indonesia yang berkebudayaan juga merupakan pesan Proklamator RI Bung Karno.
Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan sambutannya pada pertunjukan ketoprak dengan lakon Gajah Mada dengan tema Pemulihan Kesenian Nasional Seniman Bangkit di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat, dalam keterangan persnya, Sabtu (6/11) malam.
"Bung Karno ketika membacakan teks proklamasi menegaskan bahwa seharusnya dengan sejarah perjuangan yang panjang kita berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri. Sebab hanya dengan itu akan berdiri dengan kuatnya. Itu adalah pesan Bung Karno, proklamator dan bapak bangsa kita," kata Hasto.
Sekjen Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara itu juga menilai melalui pertunjukan ketoprak dan Wayang Orang bisa menjadi alat bagi masyarakat Indonesia untuk mandiri.
"Bagaimana kita meletakkan nasib bangsa dan negara kita sendiri, ya, salah satunya dengan kebudayaan. Wayang orang ataupun ketoprak kalau kita pahami sebenarnya menunjukkan suatu perpaduan yang sempurna," ucapnya.
Dalam lakon Gajah Mada ini, lanjut Hasto, nilai-nilai yang disampaikan sebenarnya masih relevan dengan Sumpah Pemuda. Hasto menuturkan bahwa Mahapati Gajah Mada memiliki Sumpah Palapa yang menginginkan nusantara bersatu. Demikian juga semangat dari Sumpah Pemuda.
"Sumpah Pemuda kita menyatakan diri sebagai satu bangsa yang bertanah air satu dan menjunjung tinggi rasa persatuan Indonesia. Demikian juga peringatan Hari Pahlawan pada 10 November yang akan datang itu juga mencerminkan bahwa republik ini dibangun dengan pengorbanan," jelas Hasto.