Ahad 14 Nov 2021 15:29 WIB

Universitas BSI Adakan Monitoring Kelas Kecerdasan Digital

Dengan adanya monitoring ini, maka evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat terlihat

Ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Purwokerto Eva Argarini Pratama mengatakan, melihat penting dan kebermanfaatan dari program ini bagi mahasiswa Universitas BSI. Maka perlu adanya monitoring pelaksanaan keikutsertaan mahasiswa pada program kelas Kecerdasan Digital.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Purwokerto Eva Argarini Pratama mengatakan, melihat penting dan kebermanfaatan dari program ini bagi mahasiswa Universitas BSI. Maka perlu adanya monitoring pelaksanaan keikutsertaan mahasiswa pada program kelas Kecerdasan Digital.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh Mendikbudristek dengan tujuan mendorong mahasiswa yang ada di Indonesia untuk dapat memiliki kesempatan mengasah kemampuan dalam menguasai beragam keilmuan, yang dapat berguna di dunia kerja nantinya.

Beberapa program yang masuk dalam MBKM ini adalah kelas kecerdasan digital, cybersecurity for all, data science for social good, dan artificial intelligence. Melalui kesempatan ini, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang terdiri dari beberapa program studi dapat mengikuti beberapa kelas yang tersedia, seperti kelas cybersecurity, data science, dan Artificial Intellegence (AI).

Baca Juga

Ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Purwokerto Eva Argarini Pratama mengatakan, melihat penting dan kebermanfaatan dari program ini bagi mahasiswa Universitas BSI. Maka perlu adanya monitoring pelaksanaan keikutsertaan mahasiswa pada program kelas Kecerdasan Digital.

“Untuk itu, pada Senin, 8 November 2021 telah dilaksanakan monitoring pelaksanaan keikutsertaan mahasiswa Universitas BSI sebagai peserta kelas kecerdasan digital,” Kamis (11/11).

Ia mengatakan, dengan adanya monitoring ini, maka evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat terlihat, sekaligus mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus semangat mengikuti kegiatan tersebut.

“Semoga mahasiswa dapat lulus dalam progam ini, sekaligus mendapatkan sertifikat kepesertaan yang dapat dijadikan dasar untuk konversi nilai sks (satuan kredit semester) mata kuliah tertentu,” tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement