Rabu 17 Nov 2021 19:16 WIB

Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Ilmuwan Ciptakan Obat Medis

Interaksi protein dalam sel bisa menghasilkan target obat-obatan baru.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kecerdasan buatan kini menjadi alat baru yang bisa membantu tugas-tugas manusia. Banyak pekerjaan yang akan lama sekali jika digarap oleh manusia namun bisa dilakukan dalam waktu singkat oleh kecerdasan buatan.

Para peneliti UT Southwestern dan Universitas Washington, Amerika Serikat (AS) menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan analisis evolusi untuk menghasilkan model 3D interaksi protein eukariotik. Wawasan tentang cara pasangan atau kelompok protein yang cocok bersama-sama untuk melakukan proses seluler yang dapat menghasilkan banyak target obat baru.

Baca Juga

Studi yang dipublikasikan dijurnal Science, mengidentifikasi lebih dari 100 kemungkinan protein kompleks untuk pertama kalinya. Hasil analisis menyediakan model struktural untuk lebih dari 700 protein kompleks yang sebelumnya tidak dikarakterisasi.

"Hasil kami mewakili kemajuan signifikan di era baru dalam biologi struktural di mana komputasi memainkan peran mendasar," kata Qian Cong, Asisten Profesor di Pusat Eugene McDermott untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dengan penunjukan sekunder di Biofisika seperti dikutip dari laman Phys, Rabu (17/11).

Cong memimpin penelitian dengan Profesor Biokimia di Universitas Washington, David Baker. Studi ini memiliki empat penulis pendamping, termasuk ahli biologi komputasi UT Southwestern Jimin Pei.

 

Protein kompleks

Cong menjelaskan, protein sering bekerja berpasangan atau kelompok yang dikenal sebagai kompleks untuk menyelesaikan setiap tugas yang diperlukan untuk menjaga organisme tetap hidup. Sementara beberapa interaksi ini dipelajari dengan baik, banyak yang tetap menjadi misteri.

 

Membangun interaksi yang komprehensif terhadap interaksi molekuler dalam sel akan menjelaskan banyak aspek dasar biologi. Ini bisa menjadi titik awal baru dalam mengembangkan obat.

 

Penghalang utama untuk membangun interaksi adalah ketidakpastian atas struktur banyak protein. Ini merupakan masalah yang telah coba dipecahkan oleh para ilmuwan selama setengah abad.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement