Ahad 21 Nov 2021 21:34 WIB

Penerima Vaksin Lengkap di Indonesia Capai 89,22 Juta Jiwa

Penting untuk meningkatkan kekebalan bersama ketimbang mencari booster.

atuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 89,22 juta jiwa hingga Ahad (21/11), pukul 12.00 WIB (ilustrasi).
Foto: AP/Binsar Bakkara
atuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 89,22 juta jiwa hingga Ahad (21/11), pukul 12.00 WIB (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 89,22 juta jiwa hingga Ahad (21/11), pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, pada hari ini, menyebutkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19 per hari ini bertambah 460.144 menjadi 89.220.341 orang. 

Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 393.277 jiwa. Dengan tambahan tersebut, jumlah penerima vaksin dosis pertama menjadi 134.418.286 jiwa, sedangkan vaksinasi untuk dosis ketiga sebanyak 1.203.846 orang. 

Baca Juga

Pemerintah berencana memvaksinasi penduduk di Tanah Air sebanyak 208.265.720 juta orang. Dengan demikian, suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 64,54 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi baru mencapai 42,83 persen dari total sasaran.

Sebelumnya, juru bicara pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro, mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya meningkatkan kekebalan bersama ketimbang mencari vaksin Covid-19 booster. "Hanya dengan bersama-sama kita bisa mengakhiri pandemi ini. Bukan suntikan booster yang seharusnya kita cari, tapi booster untuk meningkatkan kekebalan bersama yang harus kita fokuskan saat ini," ujar Reisa.

Reisa juga mengutip pernyataan dr Maria Van Kekrhove dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan vaksin harus menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan. "Jadi, bukan hanya tentang berapa cakupan vaksin yang sudah kita capai, tetapi juga tentang siapa saja yang sudah divaksinasi. Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejatinya bukan hanya tentang siapa yang di vaksinasi, tetapi juga tentang siapa saja yang belum divaksinasi," kata dia.

Pada kesempatan berbeda, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta hingga mencapai 111 orang pada Ahad, pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima dari Jakarta, Ahad (21/11) mencatat penambahan kasus di DKI Jakarta itu diikuti Jawa Barat 36 orang, Nusa Tenggara Timur 35 orang, Jawa Timur 22 orang, dan Jawa Tengah 20 orang. Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional Covid-19 mencapai 314 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 4.253.412 orang.

Sementara itu tercatat, pasien sembuh Covid-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 121 orang, Lampung 33 orang, Jawa Tengah 28 orang, Jawa Barat 24 orang, dan Jawa Timur 20 orang. Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 331 orang, sehingga total mencapai 4.101.547 orang. Sedangkan penambahan kasus meninggal terbanyak di Provinsi Jawa Timur sebanyak tiga jiwa, Jawa Barat, dan Jawa Tengah masing-masing dua jiwa, Riau, Lampung, Bali, dan Kalimantan Tengah masing-masing satu jiwa. Tercatat, total kasus meninggal harian secara nasional berjumlah 11 jiwa pada hari ini (21/11), sehingga total mencapai 143.739 jiwa. Satgas Covid-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 8.126 kasus aktif, menurun 28 orang dibandingkan hari sebelumnya (20/11).

Selain itu, terdapat pula 3.602 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 239.180 spesimen dari 153.816 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia. Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 0,16 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 0,20 persen. Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pemerintah tetap memantau dan mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat kendati di Indonesia mulai terkendali.

"Peningkatan kasus terutama di regional Eropa tujuh persen, 10 persen peningkatan kematian," ujar Maxi.

Maxi mengatakan varian Delta menjadi penyebab kenaikan kasus tersebut yakni sebesar 99,64 persen dari total squencing yang dilakukan dalam 60 hari terakhir. Ia menegaskan agar tak terjadi di Indonesia maka strategi penanggulangan perlu terus dilakukan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.Selain itu pemeriksaan (tracing), pengecekan (testing), dan perawatan (treatment) perlu diperkuat agar pandemi tetap terkendali.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement