REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi digital dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan rencana penyatuan tiga anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) merupakan bentuk upaya perusahaan meningkatkan efisiensi.
"Saya rasa sudah tepat kalau digabungkan saja, toh juga usahanya hampir sama atau serumpun. Jika digabungkan berarti tidak ada direksi dan komisaris masing-masing. Itu sangat menghemat sekali," ujar Huda kepada Republika, Kamis (25/11).
Huda menilai penggabungan anak usaha juga akan mendorong Telkom lebih fokus untuk menjadi salah satu pemain besar di industri data center di Indonesia. Industri data center sangat menggiurkan dari sisi keuntungan bisnis, terlebih dengan pangsa pasar besar di Indonesia.
"Banyak pemain besar masuk ke sini. Pemain dari luar negeri juga masuk, Amazon contohnya," kata Huda.
Huda mengatakan, saat ini merupakan kesempatan emas bagi Telkom untuk masuk ke industri data center dengan catatan dapat melakukan efisiensi dan memberikan pelayanan yang kuat dan memberikan kompetisi yang lebih sehat.