Sabtu 27 Nov 2021 03:30 WIB

Kedubes China di Lithuania Hentikan Layanan Kekonsuleran

Lithuania mengabaikan protes China terkait pembukaan kantor Taiwan.

Hubungan Taiwan dan China kian memanas.
Foto: AP/Reuters/berbagai sumber
Hubungan Taiwan dan China kian memanas.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Kedutaan Besar China di Lithuania menghentikan pelayanan kekonsuleran, Kamis (25/11). Kebijakan itu diambil menyusul penurunan statusnya menjadi kuasa usaha atau charge d'affaires.

Penutupan tersebut disusul dengan pemberitahuan resmi Kementerian Luar Negeri China (MFA) kepada Kementerian Luar Negeri Lithuania pada Jumat waktu Beijing melalui nota diplomatik terkait penurunan status tersebut.

Baca Juga

"Demikian halnya, kami juga minta pihak Lithuania mengubah status perwakilan diplomatiknya di China," kata juru bicara MFA, Zhao Lijian.

Keputusan tersebut dikeluarkan setelah pemerintah Lithuania mengabaikan protes China pada Kamis (18/11) atas diizinkannya otoritas Taiwan mendirikan kantor perwakilan di Lithuania."Tindakan tersebut memunculkan kesan yang salah tentang 'satu China, satu Taiwan' secara terbuka sehingga menjadi preseden buruk," ucap Zhao dalam pengarahan pers di gedung MFA di Beijing.

Menurut dia, sikap yang diambil China itu sebagai balasan terhadap Lithuania.Ia menegaskan bahwa di dunia ini hanya ada satu China dan pemerintah Republik Rakyat China sebagai perwakilan tunggal pemerintah yang sah di seluruh pelosok negara berpenduduk terbanyak itu. China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya. Otoritas Taiwan di bawah rezim Partai Progresif Demokratik (DPP) menginginkan kemerdekaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement