REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jembatan Fatih Sultan Mehmet (FSM) Istanbul diterangi warna oranye pada Sabtu (27/11) pagi hingga siang hari. Momen tidak biasa ini untuk menunjukkan dukungan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Titik ikonik di kota di Turki ini telah menjadi tempat pertunjukan warna dan cahaya pada sehari-hari. Namun kali ini tempat penyeberangan ini diterangi untuk menarik perhatian pada perjuangan internasional dalam kampanye melawan kekerasan terhadap perempuan.
Turki mencoba menekankan kepada dunia bahwa negara ini masih berdiri di sisi perempuan. Sebelumnya Ankara menarik perhatian usai menarik diri dalam perjanjian internasional untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan yang dikenal sebagai Konvensi Istanbul dan dinegosiasikan di kota terbesar Turki pada 2011.
Selain menunjukkan citra dengan menarik perhatian melalui pertunjukan di Istanbul, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan berjuang keras mengakhiri kekerasan terhadap perempuan pada momen Hari Anti-kekerasan Terhadap Perempuan pada 25 November. Dia menekankan pemerintahnya akan terus memerangi pelecehan, pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan terhadap perempuan.
Erdogan menjelaskan kekerasan terhadap perempuan adalah masalah hak asasi manusia global. Dia menegaskan kembali pemerintahannya selalu membela perempuan.
Dikutip dari Anadolu Agency, Erdogan bersumpah untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan. Agar mencapai tujuan tersebut, dia berjanji akan memperkuat nilai-nilai moral dan kemanusiaan.