Andreson menyajikan masalah ini seolah-olah keingintahuan Charles didengar kemudian dipelintir oleh "abdi dalem" hingga menjadi isu rasis. Ketika sampai ke telinga Harry dan Meghan, kabar itu sudah sampai pada level toksik.
"Abdi dalem" yang dimaksud Anderson ialah sekelompok penasihat istana tingkat tinggi yang dikenal sebagai Pria Berbaju Abu-Abu.
"Pertanyaan yang diajukan oleh Charles digaungkan dengan cara yang tidak terlalu polos di seluruh aula Istana Buckingham," tulis Andersen, yang menggambarkan bisikan dari sebuah klik elitis yang oleh orang Inggris disebut sebagai jaringan anak laki-laki tua ("the old boy's network").
Gosip mereka berfokus pada bagaimana para bangsawan akan memandang seluruh dunia begitu darah Afrika-Amerika menjadi bagian dari campuran keluarga Istana. Buku itu juga mengungkapkan rasa frustrasi Harry setelah dia mengeluhkan isu tersebut kepada Charles.
Menurut orang dalam lainnya, Charles mengatakan kepada Harry bahwa dia terlalu sensitif tentang masalah tersebut. Pandangan tidak simpatik ini juga ditunjukkan oleh William yang diduga menyebut komentar tentang warna kulit tidak bijaksana, tetapi bukan tanda rasisme dalam keluarga.
"Kami bukan keluarga rasis," kata dia. Seorang juru bicara William tidak berkomentar tentang masalah ini.