REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Dian Fath Risalah
Laju vaksinasi Covid-19 di Tanah Air menunjukkan penurunan. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah vaksinasi Covid-19 yang saat ini mengalami penurunan kemungkinan disebabkan oleh kondisi penularan yang semakin membaik dan terkendali di Indonesia.
"Kalau kita lihat penurunan vaksinasi mungkin faktornya karena kondisi penularan ini yang sudah semakin baik," kata Nadia, dalam 'Dialog Rabu Utama bertajuk Kasus Turun Percepatan Vaksinasi Terus Berjalan' yang diikuti secara daring, Rabu (1/12). Nadia menjelaskan menurunnya jumlah orang yang melakukan vaksinasi juga dikarenakan masyarakat tidak lagi terburu-buru untuk mendapatkan vaksin, sehingga cenderung menunggu atau memilih jenis vaksin tertentu.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenkes, masyarakat yang sudah mendapatkan dosis pertama hingga hari ini, telah mencapai 138 juta atau sebesar 67 persen. Sedangkan yang mendapatkan dosis kedua sebanyak 95,5 juta atau 45,8 persen.
Namun, dari seluruh target sasaran yang ada pada usia di atas 12 tahun, pada vaksinasi kelompok penduduk lanjut usia (lansia) baru mencapai 53 persen dari total lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 34 persen pada dosis kedua.
"Di sisi lain kalau kita lihat daerah-daerah, hampir dua, tiga minggu ini terjadi penurunan penyuntikan per harinya ya. Ini dikarenakan banyak daerah-daerah yang menunggu untuk bisa mendapatkan vaksin Sinovac ya," kata dia.
Menurut Nadia, bila dilihat dari peta penyediaan vaksin Covid-19 di semester pertama, Indonesia banyak menggunakan vaksin Sinovac. Alasannya vaksin jenis lain belum bisa menyuplai secara penuh kebutuhan masyarakat pada waktu itu.
Namun, pada semester kedua, Indonesia akan memiliki lebih banyak jenis vaksin selain vaksin Sinovac, seperti AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Dengan semakin berkembangnya jenis vaksin, dia berharap semua kabupaten kota bisa menyelesaikan percepatan vaksinasi dengan menggunakan vaksin apapun yang disediakan oleh pemerintah.
"Padahal, kita tahu semua vaksin itu sama baiknya dan kalaupun terjadi efek samping. Itu sebenarnya sesuatu yang biasa ya, sebagai reaksi dari tubuh kita begitu kita dilatih oleh vaksin untuk kemudian menstimulus sistem kekebalan tubuh kita," tegas Nadia.
Masyarakat Indonesia yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 hingga hari ini mencapai 96.519.346 orang. Hari ini terjadi penambahan 1.045.478 orang yang menjalani vaksinasi kedua.
Menurut data Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta pada Rabu, terjadi pula penambahan penerima dosis pertama sebanyak 839.608 orang. Total penerima dosis pertama kini 140.205.046 orang.
Hasil itu memperlihatkan bahwa telah tercapai 46,34 persen dari target 208.265.720 warga yang ditetapkan pemerintah dapat menjalani dua kali vaksinasi, demi mendapatkan kekebalan komunal atas penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut. Penerima dosis ketiga yang hanya ditujukan untuk petugas kesehatan, telah mencapai 1.222.471 orang.
Rincian dari pencapaian program vaksinasi saat ini, 1.922.615 tenaga kesehatan telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dari target 1.468.764 orang. Untuk kategori lanjut usia, terdapat 7.415.686 orang yang sudah menjalani dua kali vaksinasi dari 21.553.118 orang yang ditargetkan oleh pemerintah.
Untuk petugas publik, 20.997.222 orang sudah menerima dua dosis suntikan vaksinasi Covid-19 atau melebihi dari target 17.327.167 orang yang menjadi targe. Total 50.470.357 orang dari kategori masyarakat rentan dan umum sudah melakukan vaksinasi kedua, dengan pemerintah menargetkan 141.211.181 orang dalam kategori tersebut untuk menjalani vaksinasi. Di kelompok usia 12-17 tahun, dari target 26.705.490 orang telah terdapat 14.554.975 orang sudah menjalani dua kali vaksinasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menargetkan sebanyak 280-290 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan kepada masyarakat hingga penghujung 2021. Vaksinasi ini penting diberikan kepada masyarakat untuk memberikan perlindungan yang maksimal jika terjadi penularan.
“Kita harapkan di akhir tahun ini target kita berada di angka 280 sampai 290 juta dosis yang harus sudah tersuntikkan kepada masyarakat,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (24/11).
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, saat ini kasus Covid-19 sudah mulai terkendali dan menurun di Indonesia. Indonesia, kata dia, telah melewati masa-masa mengerikan di mana kasus harian pernah tercatat mencapai 56 ribu kasus pada pertengahan Juli.
“Sangat ngeri sekali pada saat itu kalau bapak ibu datang di rumah sakit atau melihat kondisi di Wisma Atlet, datang ke semua daerah semua, utamanya Jawa dan Bali pada saat itu berada pada kondisi yang BOR-nya sangat tinggi sekali, di atas 90 persen,” jelas Jokowi.