Jumat 03 Dec 2021 00:25 WIB

Korut Masih Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun Depan

Korea Utara bersiap hadapi perjuangan dan tantangan bidang ekonomi dan pembangunan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Sebuah foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) berjalan dengan para pejabat selama kunjungan ke Samjiyon, Provinsi Ryanggang, di Korea Utara (dikeluarkan 16 November 2021). Kota ini merupakan lokasi proyek pembangunan besar. Kunjungan tersebut menandai penampilan publik pertama pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dilaporkan di media pemerintah dalam lebih dari sebulan, setelah ia menyampaikan pidato di sebuah pameran pertahanan pada bulan Oktober
Foto: EPA-EFE/KCNA EDITORIAL USE ONLY
Sebuah foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) berjalan dengan para pejabat selama kunjungan ke Samjiyon, Provinsi Ryanggang, di Korea Utara (dikeluarkan 16 November 2021). Kota ini merupakan lokasi proyek pembangunan besar. Kunjungan tersebut menandai penampilan publik pertama pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dilaporkan di media pemerintah dalam lebih dari sebulan, setelah ia menyampaikan pidato di sebuah pameran pertahanan pada bulan Oktober

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara bersiap untuk menghadapi perjuangan dan tantangan yang sangat besar dalam bidang ekonomi dan pembangunan pada tahun depan. Tantangan itu terutama kemajuan di sejumlah sektor seperti pertahanan, pertanian, dan konstruksi.

"Tahun depan akan menjadi tahun yang penting karena kita harus melakukan perjuangan yang sangat besar seperti yang kita lakukan tahun ini,” ujar Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Baca Juga

Kim mengatakan Korea Utara masih menghadapi kesulitan ekonomi pada tahun depan. Sebelumnya awal tahun ini, Partai Buruh yang berkuasa meluncurkan rencana ekonomi lima tahun. Kim mengklaim rencana ini berhasil mendorong perekonomian dan memenuhi target kebijakan.

 

“Sangat menggembirakan perubahan positif telah dilakukan dalam urusan negara secara keseluruhan termasuk politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan negara yang dibuktikan dengan pengelolaan ekonomi negara yang stabil dan keberhasilan besar yang dibuat di sektor pertanian dan konstruksi,” kata Kim.

Melalui rencana ekonomi lima tahun tersebut, Kim telah berupaya untuk meningkatkan ekonomi dan pasokan listrik. Namun sejumlah badan PBB mengatakan Korea Utara masih menghadapi kekurangan makanan dan listrik. Kondisi ini diperburuk oleh sanksi yang dijatuhkan atas program nuklir dan rudal Korea Utara, termasuk pandemi Covid-19 dan bencana alam.

Sejauh ini, Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus corona. Namun negara tersebut telah menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan perjalanan domestik, termasuk tindakan lainnya untuk mengendalikan atau mencegah wabah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement