Jumat 10 Dec 2021 05:50 WIB

WHO Peringatkan Negara-Negara Kaya tak Timbun Vaksin

Sumbangan vaksin Covid-19 dari negara-negara kaya dirasakan mulai berkurang.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
 Kotak berisi vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 disiapkan untuk dikirim (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Morry Gash
Kotak berisi vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 disiapkan untuk dikirim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memeringatkan agar negara-negara kaya tidak mulai menimbun vaksin Covid-19. Ketika ini dilakukan maka akan semakin mengancam pasokan global, di saat mereka berusaha menopang stok untuk memerangi varian baru virus corona Omicron.

Hal ini disampaikan Direktur Badan Vaksin WHO, O'Brien setelah merasakan bahwa sumbangan vaksin Covid-19 dari negara-negara kaya mulai berkurang. Program pembagian dosis internasional ini dijalankan oleh WHO dan badan amal vaksin GAVI.

Baca Juga

“Ketika kita menghadapi situasi Omicron apa pun yang akan terjadi, ada risiko bahwa pasokan global akan kembali lagi ke negara-negara berpenghasilan tinggi yang menimbun vaksin, karena mereka berusaha melindungi kemampuan mereka untuk menginokulasi warganya," katanya dilansir dari Aljazera, Jumat (10/12).

O'Brien juga mengatakan masalah utama COVAX adalah negara-negara kaya yang menyumbangkan vaksin Covid-19 dengan umur simpan yang relatif singkat sambil mencatat bahwa tingkat pemborosan juga tinggi di beberapa negara kaya. "COVAX telah mengirimkan 610 juta dosis vaksin ke 144 negara atau wilayah sejak Februari," menurut GAVI.

Sementara itu, John Nkengasong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, mengatakan pemerintah Afrika tidak akan punya pilihan selain menggunakan mandat vaksin Covid-19, jika warganya tidak terburu-buru untuk mendapatkan dosis yang tersedia.

Aliran dosis ke negara-negara di benua itu telah berkembang tetapi keragu-raguan vaksin dan umur simpan yang pendek dari beberapa sumbangan telah menciptakan tekanan baru. "Kita tidak perlu sampai di sana jika kita hanya melakukan hal yang benar,” kata Nkengasong tentang mandat vaksin.

Dia menyebut kurangnya minat dalam penyerapan vaksin 'sangat disayangkan' setelah pejabat Afrika telah berjuang selama berbulan-bulan melawan ketidaksetaraan vaksin yang dramatis antara negara mereka dan negara yang lebih kaya di seluruh dunia. Afrika tetap menjadi benua yang paling sedikit mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di dunia. Tidak sampai 8 persen dari populasinya yang sudah mendapatkan dosis penuh.

"Hanya enam negara Afrika yang telah memenuhi target global untuk memvaksinasi 40 persen populasi mereka terhadap Covid-19 pada akhir tahun ini. Dan ini sangat berbahaya dan tidak dapat dipertahankan,” kata pejabat imunisasi WHO, Richard Mihigo.

Baca juga : Satgas: Pelaku Perjalanan Antarkabupaten Kota Wajib Vaksin Dosis Penuh

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement