REPUBLIKA.CO.ID, COLUMBUS -- Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Ohio (CAIR-Ohio) telah memecat pemimpinnya karena pelanggaran etika dan profesional, termasuk hubungan rahasia selama bertahun-tahun dengan kelompok anti-Muslim. CAIR merupakan organisasi kebebasan sipil dan advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS).
CAIR-Ohio mengatakan direktur eksekutif dan hukum Romin Iqbal telah diberitahu tentang pemecatannya pada Selasa (14/12). Iqbal dipecat menyusul kesimpulan dari penyelidikan oleh seorang ahli forensik independen yang diperintahkan oleh markas besar nasional CAIR. Iqbal telah diberhentikan dari jabatannya sejak pekan lalu.
Sebuah rilis mengungkapkan, penyelidikan menemukan bukti konklusif bahwa selama bertahun-tahun Iqbal merekam pertemuan jaringan Cair dan menyampaikan informasi mengenai pekerjaan advokasi nasional Cair kepada kelompok kebencian anti-Muslim. Selama pertemuan pada Rabu (15/12), perwakilan kelompok Whitney Siddiqi mengidentifikasi kelompok anti-Muslim itu sebagai Proyek Investigasi Terorisme (IPT) yang dipimpin oleh Steve Emerson.
CAIR-Ohio mengatakan, setelah dihadapkan dengan bukti pelanggaran yang jelas, Iqbal mengaku diam-diam bekerja untuk kelompok IPT tersebut. Namun, dia menolak berkomentar melalui pengacaranya, Dave Thomas.
Nabeel Raazi, yang memimpin dewan wilayah Columbus-Cincinnati Cair yang dipimpin Iqbal sejak 2018, menyebutnya sebagai pengkhianatan dan pelanggaran kepercayaan luar biasa. Siddiqi mengatakan, IPT memiliki sejarah menyebarkan kebencian, sarkasme dan informasi yang salah yang anti-Islam, termasuk menyebut CAIR sendiri sebagai organisasi teroris.
"Kami tahu ini memilukan. Kami tahu ini mengejutkan. Kami tahu sejujurnya itu adalah perasaan yang tidak dapat kami gambarkan saat ini. Tetapi pekerjaan kami untuk melindungi Muslim, membela Muslim melampaui individu manapun dan, jika ada, ini telah memotivasi kami, ini telah menghidupkan kembali kami untuk melakukan pekerjaan yang kami lakukan," kata Siddiqi, dilansir di The National News, Kamis (16/12).