REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo mengimbau agar peringatan Hari Bela Negara ke-73 tahun 2021 menjadi momentum untuk meningkatkan semangat bersama dalam membela negara dan membangun bangsa, salah satu wujudnya adalah bahu membahu dalam menghadapi pandemi.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam amanat Presiden yang dibacakan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Bela Negara ke-73 tahun 2021 di Kemhan, Jakarta, Ahad (19/12).
“Perkokoh semangat bela negara dan bahu-membahu, saling bergandeng tangan dalam menghadapi pandemi Covid-19, agar kita tangguh melalui berbagai ujian, dan terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa,” demikian amanat Presiden Jokowi yang dibacakan oleh Menhan Prabowo.
Presiden Jokowi pun mengingatkan bahwa bangsa ini akan kuat dan besar apabila semua elemen mampu mengambil peran untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi.
“Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat. Bukan hanya mampu menghadapi perang terhadap Covid-19 serta tantangan bangsa lainnya, tetapi bangsa yang mampu memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan,” ujar Presiden Jokowi dalam amanatnya.
Selanjutnya Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini tidaklah mudah sehingga diperlukan daya juang dan kerja keras bersama agar mampu melewati masa sulit. Semua negara tengah berlomba-lomba dalam perang melawan Covid-19, baik dalam pengendalian virus maupun pemulihan ekonomi.
“Sebagai bangsa yang besar, kita harus tampil sebagai pemenang, kita harus optimistis. Kita harus menciptakan peluang di tengah kesulitan. Kita harus menjawab itu semua dengan inovasi dan karya nyata. Kita tidak boleh berhenti berkreasi, berinovasi, dan berprestasi di tengah pandemi Covid-19,” imbau Presiden Jokowi.
“Kita harus buktikan ketangguhan kita. Kita harus menangkan masa depan kita, dan kita wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa dengan semangat bela negara,” tegas Presiden Jokowi.