Menurut Aden, representasi Muslimah biasanya ada di layar kaca. Ironisnya, mereka ada di berita-berita yang berkaitan dengan penindasan.

"Sebagai orang dewasa, saya sangat bangga telah menjadi Muslimah pertama di banyak tempat karena sebagai seorang anak, saya tidak pernah berpikir itu akan mungkin," kata dia.

Di sisi lain, Aden percaya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal keragaman dan inklusi. Dia menyebut itu dibutuhkan upaya komunitas untuk mendorong perubahan yang nyata dan tahan lama.

Seiring dengan pekerjaan barunya itu, Aden juga percaya penting untuk berjalan sebagai panutan juga.  "Jangan ubah diri sendiri, ubah permainan," katanya.

Aden merasa tak harus menyesuaikan diri untuk berbaur. Sebaliknya, dia berpesan untuk berbanggalah dengan siapa kita dan dari mana kita berasal.

"Setiap orang dilahirkan untuk menonjol, dan kita semua harus merangkul perbedaan satu sama lain. Dunia akan menemui Anda di tempat Anda berdiri," kata Aden.

Pada November 2020, Aden memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya menjadi model karena alasan keyakinannya. "Mereka bisa menelepon saya besok dan bahkan untuk 10 juta dolar, saya tidak akan pernah mengambil risiko mengompromikan jilbab saya lagi," tulis model berusia 24 tahun tersebut di Instagram saat itu.