REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Allah SWT memilih di antara hamba-hambanya untuk menjadi wali-wali-Nya. Tentang wali-wali Allah SWT ini dijelaskan Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitabnya Minhaajul Muslim yang ditulis kembali oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam bukunya '198 Kisah Haji Wali-Wali Allah'.
Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi mengatakan, seorang Muslim mengimani bahwa Allah SWT mempunyai wali-wali dari hamba-hamba-Nya yang Allah SWT pilih untuk beribadah kepada-Nya. Wali-wali itu, dijadikan taat kepada-Nya, memuliakan mereka dengan memberikan cinta-Nya kepada mereka.
"Dan yang paling utama memberikan ka-ramah-karamah-Nya kepada mereka," tulis Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny.
Abdurrahaman mengatakan, Allah adalah wali mereka yang mencintai dan mendekatkan mereka. Sedang mereka adalah wali-wali Allah yang mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, memerintah dengan perintah-Nya, melaksanakan pe-rintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, melarang dengan larangan-Nya, mencintai dengan cinta-Nya, dan marah dengan kemarahan-Nya.
Bahkan, jika mereka meminta sesuatu kepada Allah, Dia memenuhi permintaan mereka. Jika mereka meminta pertolongan kepada Allah, Dia menolong mereka. Jika mereka meminta perlindungan kepada Allah, Dia melindungi mereka.
Mereka kata Abdurrahman, adalah orang-orang beriman, orang-orang bertakwa, orang-orang yang memiliki karamah, dan orang-orang yang memiliki kabar gembira di dunia dan akhirat. Setiap orang mukmin dan bertakwa adalah wali Allah, hanya saja, tingkatan mereka berbeda bergantung pada ketakwaaan mereka dan keimanan mereka.
"Siapa saja yang beriman dan ketakwaannya sempurna, kedudukannya di sisi Allah tinggi dan karamahnya lengkap," katanya.
Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny menegaskan, pemimpin para wali adalah para rasul dan para nabi. Sesudah mereka adalah kaum mukminin.
- "Demikian tentang wali seperti dijelaskan Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi," kata Abdurrahman.