Gelar PTM 100 Persen, DPR Minta Pemprov DKI Tetap Waspadai Omicron

IDAI merekomendasikan PTM dilakukan setelah murid mendapat vaksin dosis lengkap

Selasa , 04 Jan 2022, 01:56 WIB
Pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1). Berdasarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021 mengenai panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai hari ini Senin (3/1).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1). Berdasarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021 mengenai panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai hari ini Senin (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menilai keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sudah sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19. Namun demikian ia tetap mewanti-wanti penyebaran Omicron yang sudah mulai menyebar di Tanah Air.

"Namun dengan adanya varian baru Omicron, kita minta kepada Pemda DKI untuk tetap waspada, melakukan pemantauan day to day," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/1).

Baca Juga

Dasco mengingatkan agar jangan sampai muncul klaster baru di sekolah. Selain itu evaluasi dari waktu ke waktu perlu juga dilakukan. "Ya saya pikir perlu disosialisasikan juga kepada ortu, apalagi ini kan jam terbatas yang harus disampaikan kepada ortu bahwa ini belum full day," ujarnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan PTM dilakukan setelah murid mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Rekomendasi IDAI dibuat dengan pertimbangan sudah ditemukannya kasus varian omikron di Indonesia.

Hingga Jumat (31/12), kasus omicron di Indonesia bertambah 68 orang. Total kasus konfirmasi omicron menjadi sebanyak 136 orang. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan 68 kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 di antaranya merupakan warga negara asing.

Dari 68 kasus konfirmasi omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, satu orang sakit dengan gejala sedang, dan sembilan orang tanpa keterangan.