Rabu 05 Jan 2022 08:36 WIB

YLKI Wanti-Wanti Harga Vaksin Covid-19 Booster

YLKI memberikan beberapa catatan mengenai rencana pemberian vaksin Covid-19 booster.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah warga menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan beberapa catatan mengenai rencana pemberian vaksin Covid-19 penguat (booster). Di antaranya adalah terkait penetapan harga bagi konsumen yang diharuskan membayar jika ingin vaksin dosis booster.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta pemerintah harus menetapkan harga eceran tertinggi (HET) vaksin berbayar, dengan selisih keuntungan yang wajar. Tulus mewanti-wanti jangan sampai ada praktik komersialisasi vaksin booster, apalagi upaya eksploitasi harga vaksin pada masyarakat.

Baca Juga

"Catatan lainnya, pemerintah harus melakukan post market control secara ketat, agar tidak terjadi pelanggaran HET yang telah ditetapkan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/1).

Selain itu, YLKI juga meminta pemerintah menjamin program vaksin booster ini tidak mengganggu program vaksinasi yang masih dilakukan. Pemerintah mengatakan, vaksin booster akan dimulai pada 12 Januari 2022 dengan target 21 jutaan orang dewasa. 

"Pemerintah harus menjamin bahwa vaksinasi booster tidak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi reguler," kata dia.

Jika vaksin booster harus berbayar, dia melanjutkan, YLKI meminta kelompok rentan ekonomi atau penerima bantuan iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan haruslah gratis. Dia bersyukur jika semua bisa digratiskan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 21 juta jiwa masyarakat Indonesia masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 sebagai penguat antibodi.

"Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari 2022," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers terkait PPKM yang diikuti dari Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (3/12).

Budi mengatakan, vaksin booster akan diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : 5 Tahap Infeksi Omicron, Waspadai Jika Mengalaminya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement