Dia menjelaskan, banyak orang yang salah paham dengan cicitan yang dibuatnya. "Mungkin cuitan saya tidak lengkap, kemudian dipelintir orang seolah-olah saya sedang menuduh orang, menyerang orang, menyerang kelompok tertentu, atau agama tertentu. Sama sekali tidak," kata Ferdinand saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Rabu (5/1).
Eks politikus Partai Demokrat itu menekankan, statusnya itu adalah bentuk dialog antara pikiran dan hatinya sendiri. Dia pun membantahkan jika status 'Allahmu lemah, Allahku luar biasa' untuk menyerang penganut agama Islam.
"Saya juga meminta maaf kepada siapa pun yang merasa terganggu dengan cuitan saya, merasa tersinggung dengan cuitan saya, tetapi tidak ada cuitan itu untuk menyerang atau menyasar orang atau agama tertentu. Itu dialog untuk memotivasi saya supaya bangkit," kata Ferdinand sambil menampik tuduhan kepadanya.