Senin 10 Jan 2022 23:16 WIB

Benua Amerika Ditemukan Pertama Kali oleh Muslim? Ini Kata Sejarawan Turki 

Sejumlah data tegaskan Benua Amerika ditemukan pertama oleh Muslim

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah data tegaskan Benua Amerika ditemukan pertama oleh Muslim. Ilustrasi peta Benua Amerika
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai sejarawan Muslim era kontemporer, nama Prof Dr Fuat Sezgin tidak hanya dikenal di kalangan akademisi. Sampai akhir hayatnya, peraih King Faisal International Prize 1978 itu terus berperan sebagai duta internasional yang ikut menjembatani saling pengertian antara Islam dan peradaban-peradaban lainnya.

 

Baca Juga

Seperti dilansir dari situs Islamic World Academy of Sciences, pria yang lahir di Bitlis, Turki, itu awalnya menekuni jurusan teknik untuk mendapatkan gelar insinyur. Akan tetapi, kuliah umum orientalis berkebangsaan Jerman, Hellmut Ritter (1892- 1971), mengubah haluannya.

 

Dia menjadi amat tertarik pada sejarah kebudayaan dan peradaban Islam. Setelah berdiskusi dengan Ritter, dia kemudian mendaftar di Institut Studi Ketimuran, Universitas Istanbul, meski dengan tenggat waktu yang mendekati akhir. 

 

Belakangan, Ritter sendiri menjadi pembimbing disertasinya. Dimulai pada masa penyelesaian disertasi, dia pun perlahan-lahan menguasai bahasa Arab. Ilmuwan yang poliglot ini sampai tutup usianya fasih bertutur dalam 25 bahasa asing lainnya, termasuk Latin, Ibrani, Syriac, dan Jerman. 

 

Melalui karya ilmiahnya itu, Sezgin berhasil mempertahankan argumentasi bahwa Imam Bukhari meriwayatkan hadis tidak hanya berdasarkan sumber-sumber lisan, tetapi juga pelbagai naskah tertulis yang antara lain berasal dari abad ketujuh.

Disertasinya yang berjudul Mashadir al-Bukhari itu berhasil menangkis sementara orientalis Barat yang masih berkeyakinan bahwa periwayatan hadis semata-mata mengandalkan sumber lisan.

 

Ada satu pernyataan Sezgin yang belakangan sering dikutip sejumlah diplomat atau politikus, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut sejarawan ini, para pelaut Muslim telah lebih dahulu mencapai Benua Amerika jauh sebelum ekspedisi Christopher Columbusyang terjadi pada 1420.

 

Sebagai buktinya, dia menunjukkan inskripsi pada peta yang ada. Selain itu, lanjutnya, perkembangan teknologi navigasi Eropa Barat pada permulaan abad ke-15 masih tertinggal daripada yang terdapat pada peradaban Islam. 

Baca juga: Saat Tentara Salib Hancurkan Masjid Hingga Gereja di Alexandria Mesir

 

 

Kendati tidak jarang menuai prokontra, sosok Sezgin masyhur sebagai ilmuwan yang pantang menyerah untuk bisa mengakses sumber-sumber sejarah yang otentik. 

 

Seperti dipaparkan M Abdul Fathah dalam laman the Companion (10 Agustus 2018), Sezgin yang juga penulis buku Natural Sciences of Islam (lima jilid) ini pernah mengadakan perjalanan ke pelbagai perpustakaan kuno di Eropa dan Asia Barat. 

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement