Kamis 13 Jan 2022 11:46 WIB

Tips Mengasuh Anak Bagi Orang Tua yang Punya Penyakit Mental

Banyak anak belajar empati saat mereka punya orang tua dengan penyakit mental.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tips mengasuh anak bagi orang tua yang mempunyai penyakit mental (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Tips mengasuh anak bagi orang tua yang mempunyai penyakit mental (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak memerlukan bantuan orang tua dalam mengembangkan keterampilan yang positif. Terlepas dari tantangan sulitnya mengasuh bagi orang tua dengan penyakit mental, banyak anak justru menemukan cara positif untuk mengatasinya. Orang tua juga dapat membantu dalam proses tersebut.

Banyak anak yang tumbuh dengan belajar empati dan kebaikan saat mereka punya orang tua dengan penyakit mental. Banyak yang mengembangkan ketahanan, kemampuan untuk menghadapi keadaan sulit. 

Baca Juga

“Karakteristik ini sering memiliki dampak positif yang bertahan lama pada hubungan mereka hingga dewasa. Jika mereka memiliki anak, itu bisa menguntungkan cara mereka berhubungan dengan anak-anak mereka sendiri,” kata Ibeziako, seperti dikutip dari Children Hospital, Rabu (12/1/2022).

Berikut langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan orang tua untuk berkontribusi pada perkembangan emosional anak-anak mereka yang sehat:

1. Latih belas kasihan diri sendiri

“Orang tua dengan penyakit mental sering membawa banyak rasa malu dan bersalah, yang tidak membantu mereka atau anak-anak mereka,” kata dr Ibeziako. 

Dia merekomendasikan agar orang tua mengimbangi kritik diri dengan perawatan diri. Ada hubungan langsung antara kesejahteraan orang tua dan kesejahteraan anak-anak mereka. Dengan bersikap baik kepada diri sendiri, orang tua mungkin memiliki lebih banyak sumber emosional untuk diri dan anak mereka.

2. Biarkan anak-anak menjadi anak-anak

Anak-anak mungkin kehilangan permainan tanpa beban jika mereka menjadi replika orang tua untuk orang tua dan saudara mereka. Mengetahui orang tua mereka merawat diri sendiri dan melepaskan anak-anak dari perasaan tanggung jawab, itu membuat mereka dapat bermain tanpa khawatir.

3. Buat struktur

“Anak-anak membutuhkan struktur untuk merasa aman,” kata dr Ibeziako. Tanpa rutinitas yang dapat diprediksi, anak-anak mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengerjakan tugas sekolah. Kurangnya struktur juga dapat berkontribusi pada kecemasan dan ledakan perilaku. CDC menawarkan berbagai saran untuk menciptakan struktur di rumah.

4. Bicaralah secara terbuka dengan anak 

Komunikasi terbuka dalam batas tertentu dapat menenangkan pikiran anak-anak. Anak-anak sangat selaras dengan orang tua mereka. 

Jika mereka tidak tahu mengapa orang tua mereka tidak bisa bangun dari tempat tidur, mereka datang dengan cerita sendiri. Banyak yang menyimpulkan bahwa perjuangan emosional orang tua mereka entah bagaimana adalah kesalahan mereka.

Namun, dia memperingatkan, penting bagi orang tua untuk mempertahankan batasan yang sesuai. Paparan dari pola makan orang tua yang tidak teratur, penyalahgunaan zat, atau menyakiti diri sendiri dapat membebani anak-anak, atau membuat mereka mengadopsi perilaku serupa.

Baca juga : Orang Tua Jangan Diam Saat Melihat Anak Terlambat Berkembang

5. Temukan dukungan dari luar untuk anak 

Jika orang tua merasa tidak dapat berbicara tentang penyakit mentalnya, terapi bicara dapat memberikan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tanpa takut menyakiti perasaan orang tuanya.

6. Libatkan orang dewasa tepercaya lainnya

Kehadiran orang dewasa yang penuh kasih dan stabil dalam kehidupan seorang anak membantu membangun ketahanan. Dalam rumah tangga dengan dua orang tua, orang tua lainnya dapat memberikan kenyamanan, stabilitas, dan dukungan. 

Orang dewasa lainnya juga bisa menjadi kerabat, teman tepercaya, pelatih olahraga, guru, atau terapis. Memiliki dukungan sosial yang tepat dalam keluarga atau masyarakat dapat membantu anak-anak dari orang tua dengan penyakit mental belajar keterampilan untuk mengatasi kesulitan. Dampak positifnya bisa berlangsung seumur hidup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement