Senin 24 Jan 2022 19:39 WIB

China Cabut Peraturan Pembatasan Sosial di Xi'an

Pembatasan Sosial di Xi'an dicabut ketika angka infeksi virus corona mulai mereda.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di Xi
Foto: AP/Liu Xiao/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di Xi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  — Pemerintah China mencabut peraturan pembatasan sosial Covid-19 di Kota Xi'an dan 13 juta warganya. Keputusan menarik kebijakan yang diterapkan selama satu bulan itu diambil ketika angka infeksi virus corona mulai mereda.

Sementara Beijing juga akan membuka perhelatan Olimpiade Musim Dingin dua pekan lagi. Tapi sekitar 2 juta warga salah satu distrik Ibu kota diperintahkan melakukan tes Covid-19 setelah terdeteksi serangkaian kasus.

Baca Juga

Pemerintah meminta warga di beberapa daerah di Beijing yang resiko penularannya tinggi tidak meninggalkan kota itu. Setelah mereka mendeteksi 25 kasus positif di distrik Fengtai dan 14 kasus di daerah lainnya. Warga Fengtai mengantri  untuk dites di pinggir jalan yang tertutup salju.

Olimpiade digelar dengan peraturan pembatasan sosial yang ketat. Parat atlet, staf, reporter dan panitia diisolasi dari warga sekitar. Atlet wajib sudah divaksin atau menjalani karantina saat tiba di Cina.

Pengumuman pemerintah mencabut peraturan sosial di Xi'An pada Senin (24/1/2022) ini diikuti kembalinya penerbangan dari kota itu. Pusat industri dan bekas ibukota Kerajaan Cina terkenal dengan patung prajurit Terracotta itu kesulitan memberi makan warganya dan menjaga agar perekonomian tetap hidup sementara masyarakat dilarang keluar rumah.

Xi'an merupakan ladasan strategi "zero tolerance" pemerintah pusat dalam mengatasi Covid-19. Pemerintah Partai Komunis mengandalkan peraturan sosial, larangan masuk dan tes massal untuk mengatasi penyebaran wabah.

Xi'an terletak sekitar 1.000 kilometer sebelah barat daya Beijing yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 4 Februari mendatang. Akses ke Xi'an ditutup pada 22 Desember lalu ketika terjadi gelombang wabah varian Delta.

Wabah yang lain mendorong pemerintah memberlakukan larangan masuk ke sejumlah kota termasuk kota pelabuhan Tianjing yang terletak sekitar 1 jam dari Beijing. Peraturan ketat ini cukup berhasil menahan penyebaran virus ke seluruh negeri dan angka infeksi Cina relatif lebih rendah dari negara lain.

Pada Senin ini Cina hanya melaporkan 18 kasus infeksi di masyarakat termasuk enam di Beijing. Saat ini Negeri Tirai Bambu memiliki 2.754 kasus aktif dan telah melaporkan 105.660 kasus infeksi dan 4.636 kasus kematian.

Walaupun angka kasus positif turun tapi menjelang Olimpiade pengendalian kasus infeksi tetap dikendalikan dengan ketat. Semua peserta harus dites sebelum dan sesudah tiba di Beijing.

Panitia Olimpiade mengatakan 39 dari 2.586 atlet, kru dan pihak lain yang tiba di Beijing setelah 4 Januari lalu positif virus korona. Komite panitia mengatakan 33 lainnya sudah masuk dalam isolasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement