Jumat 28 Jan 2022 07:56 WIB

Polisi: WNA Yordania Pukul Petugas Bandara di Bali Berakhir Damai

Tiga korban tidak mempermasalahkan pemukulan dan tidak melanjutkan ke hukum.

Kasus warga negara asing asal Yordania bernama Mohanad DM Naji yang memukul dua petugas bandara dan satu anggota kepolisian Polsek Bandara Ngurai Rai, Bali berakhir damai. (Foto: Ilustrasi)
Foto: istimewa
Kasus warga negara asing asal Yordania bernama Mohanad DM Naji yang memukul dua petugas bandara dan satu anggota kepolisian Polsek Bandara Ngurai Rai, Bali berakhir damai. (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kasus warga negara asing asal Yordania bernama Mohanad DM Naji yang memukul dua petugas bandara dan satu anggota kepolisian Polsek Bandara Ngurai Rai, Bali berakhir damai. Tiga korban tidak mempermasalahkan kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Mohanad Naji di Gate 5 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai.

“(Tiga korban) tidak akan melanjutkan ke jalur hukum," kata Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam siaran persnya di Denpasar, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, Mohanad mengakui bersalah dan meminta maaf kepada tiga korban atas perbuatan pemukulan yang dilakukannya karena emosi sesaat. Tiga korban, yaitu Akhmad Tio Irawan dari Avsec Lion Air, I Nyoman Sudiasa dari Avsec Lion Air, dan Gatut Suryadi yang merupakan anggota Polsek Bandara Ngurah Rai telah memaafkan Mohanad.

"Yang bersangkutan mengaku panik karena tidak bisa berangkat ke Jakarta dan ditinggal oleh pesawat LionAir, padahal rencananya setelah terbang dari Bali ke Jakarta besoknya Mohanad Naji akan berangkat ke Yordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras," ujar Sukadi.

Kasus pemukulan ini terjadi pada Selasa (25/1/2022), sekitar pukul 15.00 WITA. Saat itu Mohanad beserta istri, anaknya, dan beberapa orang lainnya berjumlah delapan orang hendak berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat LionAir. Selanjutnya, Mohanad bersama dengan keluarga dan delapan orang lainnya sudah menunggu untuk masuk ke pesawat Lion Air. 

Namun, karena tidak ada panggilan untuk masuk ke pesawat itu, Mohanad masih tetap menunggu. "Karena dirasa lama tidak ada panggilan masuk ke pesawat Mohanad menanyakan kepada pihak Lion Air. Namun, dari pihak Lion Air mengatakan kepada yang bersangkutan pesawat sudah terbang," ujar Sukadi.

Pihak Mohanad mempertanyakan hal tersebut kepada pihak Lion Air mengenai alasan tidak adanya pemanggilan hingga ditinggal pesawat. Menurut Sukadi, karena merasa tidak mendapatkan penjelasan yang baik, Mohanad menjadi emosi dan ingin masuk ke dalam kantor Lion Air.

Saat itu, ia dihalangi oleh Avsec Lion Air yang bertugas. Namun, Mohanad yang masih emosi selanjutnya terjadi kesalahpahaman yang berujung pemukulan terhadap Avsec Lion Air dan petugas polisi.

"Tujuannya ada petugas kepolisian juga supaya tidak terjadi keributan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai," katanya lagi.

Setelah dijelaskan kembali ke pihak Mohanad, permasalahan pemukulan itu diselesaikan secara kekeluargaan dengan cara mediasi di Kantor Polsek Kawasan Bandara pada Selasa (25/1/2022) pukul 20.00 WITA.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement