Rabu 02 Feb 2022 12:27 WIB

Warganet Buta 3 Menit Setelah Kentut dengan Keras, Dokter Ungkap Alasannya

Orang bisa kentut sekitar 14 kali setiap harinya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kentut yang bau bisa membuat orang lain harus menutup hidungnya. Setiap hari, orang bisa kentut sekitar 14 kali.
Foto: Good Free Photos
Kentut yang bau bisa membuat orang lain harus menutup hidungnya. Setiap hari, orang bisa kentut sekitar 14 kali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses buang angin adalah hal yang wajar bagi setiap orang. Betulkah itu bisa bikin buta?

Dr Anthony Youn belum lama ini menanggapi seorang pengguna media sosial yang mengklaim pernah menjadi buta selama tiga menit setelah kentut yang mengeluarkan suara kencang.

Baca Juga

Dr Youn mengatakan, setiap orang bisa hampir menangis atau meneteskan air mata akibat menghirup bau sesuatu. Dokter pun menjelaskan bahwa hal itu tidak jauh berbeda dengan kentut.

Dalam video Instagram-nya, dr Youn menjelaskan bagaimana angin yang lewat justru bisa menyebabkan hilangnya penglihatan. Sekilas, itu terdengar sangat tidak mungkin.

Akan tetapi, faktanya, ketika gas yang dikeluarkan sangat menyengat, bisa jadi itu mengandung hidrogen sulfida dalam jumlah besar. dr Youn, studi menunjukkan bahwa hidrogen sulfida sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah.

"Jika (kentut) mengurangi tekanan darah ke arteri retina sentral, kentut yang tak bersuara namun "mematikan" itu secara teoritis bisa membuat Anda buta," ujar dr Youn, seperti dikutip The Sun, Selasa (1/2/2022).

Video dr Youn telah mengumpulkan 570 ribu lebih tampilan dan 36.700 suka di Instagram. Banyak warganet yang tampaknya terkejut dengan pengakuan tersebut.

Beberapa pengguna mengatakan, mereka sekarang 'paronoid' tentang kentut. Sementara yang lain mengaku mendapat ilmu baru dan memang perlu belajar setiap harinya.

Para ahli sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa seseorang tidak boleh menahan kentut. Bila terasa harus melepaskannya, maka itu memang perlu dikeluarkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement