Senin 07 Feb 2022 07:50 WIB

Rapat Virtual Metaverse Jadi Standar Baru AP II

Ini menandakan AP II terus memperkuat transformasi digital.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Angkasa Pura II. Rapat virtual metaverse menjadi standar baru PT Angkasa Pura (AP) II (Persero).
Foto: facebook.com/airport138
Logo PT Angkasa Pura II. Rapat virtual metaverse menjadi standar baru PT Angkasa Pura (AP) II (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat virtual metaverse menjadi standar baru PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) yang pada tahun ini mengadopsi teknologi tersebut. Metaverse sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai dunia digital yang mempertemukan setiap orang untuk saling berinteraksi dekat meksipun secara fisik tidak berada di satu lokasi.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, setelah memanfaatkan metaverse dalam Rapat Pimpinan Kuartal I Tahun 2022 pada 31 Januari 2022, perseroan kembali memanfaatkan metaverse dalam pertemuan yang digelar dengan Telkom University (Tel-U). "Pemanfaatan metaverse dalam rapat formal ini menandakan AP II selaku pengelola bandara yang terus memperkuat transformasi digital dan Telkom University yang merupakan salah satu kampus terbaik di bidang teknologi, telah mampu merespons perkembangan teknologi dunia," kata Awaluddin dalam pernyataan terrulisnya, Ahad (6/2/2022).  

Baca Juga

Dia menjelaskan, secara fisik peserta rapat berada di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Lalu selanjutnya disatukan di satu lokasi di dunia digital dengan masing-masing peserta rapat memiliki avatar. 

"Pemanfaatan metaverse ini membuat rapat berlangsung sangat cair dan peserta merasa sangat dekat, meski secara fisik berada di kota yang berbeda dan pemanfaatan metaverse untuk rapat ini sangat relevan di tengah pandemi Covid-19," ungkap Awaluddin. 

Dalam menggelar rapat dengan memanfaatkan metaverse tersebut, perlengkapan yang diperlukan antara lain Virtual Reality (VR) Set, platform, dan jaringan internet. Awaluddin menuturkan, model bisnis di sektor kebandarudaraan harus berevolusi dan beradaptasi untuk memastikan pertumbuhan lalu lintas penerbangan dan peningkatan aktivitas komersial.

"Melalui sinergitas, pengelola bandara dapat melakukan monetisasi aset eksisting, melakukan investasi baru untuk pembangunan infrastruktur, dan pemanfaatan aset lama untuk membangun aset baru sehingga aset perusahaan menjadi lebih banyak," jelas Awaluddin. 

AP II pada tahun ini juga fokus memanfaatkan metaverse untuk memperkenalkan Airport Metaverse.Pada tahap awal, ada tiga program Airport Metaverse yakni Airport Metaverse Learning,  Tourism Acitivity Center, dan Augmented Airport Experience.

Ketua Program Studi Magister Manajemen Tel-U Telkom University Siska Noviaristanti menilai pandangan dari AP II sebagai salah satu pelaku industri diperlukan. "Ini untuk memberi masukan terkait kurikulum ke depannya," ujar Siska.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement