Rabu 09 Feb 2022 14:50 WIB

Ganjar Minta Maaf dan Akui Bertanggung Jawab Atas Insiden Desa Wadas

Sebanyak 64 warga Desa Wadas yang diamankan akan dipulangkan.

Rep: Bowo Pribadi, Rizky Suryarandika/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait insiden gesekan warga Wadas, di mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait insiden gesekan warga Wadas, di mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo. Permintaan maaf itu terkait peristiwa yang terjadi di Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) siang.

Gubernur Jateng meminta polisi membebaskan warga yang diamankan di Polsek Bener. “Karena kejadian kemarin, mungkin ada masyarakat yang merasa betul-betul tidak nyaman,” kata Ganjar, saat jumpa pers di Mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

Ganjar juga menegaskan dirinya bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas. Termasuk dengan sejumlah masyarakat yang diamankan aparat kepolisian.

Sebelumnya, bersamaan dengan akan dilaksanakannya proses pengukuran lahan oleh BPN Jawa Tengah sempat terjadi gesekan antarwarga hingga polisi akhirnya mengamankan puluhan orang warga Wadas dan sejumlah senjata tajam.

Ia juga mengaku cukup intens berkomunikasi dengan Kapolda maupun Wakapolda Jawa Tengah dan pihak-pihak lainnya terkait perkembangan situasi di Desa Wadas. Ganjar meminta warga yang telah diamankan tersebut untuk dibebaskan. “Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin dan hari ini akan dilepas untuk dipulangkan ke rumah masing-masing,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement