REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan bahwa situasi di Desa Wadas yang merupakan lokasi pembanguan Bendungan Bener, Kabupaten Purworejo, Kamis (10/2/2022), sudah kondusif. Pengukuran lahan pun masih terus berlanjut.
"Situasi berjalan normal dan kondusif. Petugas tetap siaga untuk mendampingi Tim Kanwil BPN Jateng yang melakukan pengukuran," kata Iqbal dalam siaran pers di Semarang.
Menurut dia, dari ratusan bidang lahan yang harus diukur, saat ini tinggal menyisakan sekitar 50 bidang. Ia menuturkan berdasarkan perkembangan kondisi saat ini, maka pengukuran akan dapat diselesaikan pada hari ini.
Dia menambahkan pengukuran lahan milik warga yang sudah menyetujui rencana pembangunan bendungan tersebut berjalan sesuai dengan jadwal. Selain mendampingi Tim Kanwil BPN Jateng, kata dia, kepolisian menggelar bakti sosial untuk masyarakat Desa Wadas berupa pembagian paket bahan kebutuhan pokok.
Iqbal menyebutkan situasi di Desa Wadas saat ini bertolak belakang dengan kabar yang beredar di sejumlah akun media sosial. Ia menegaskan informasi bersifat provokatif tentang kondisi Desa Wadasdi sejumlah akun media sosial tersebut merupakan kabar bohong (hoaks).
Kabar hoaks
Divisi Humas Mabes Polri mengategorikan berita aparat kepung warga di dalam masjid Desa Wadas adalah hoaks. Keterangan itu bersumber dari keterangan Polda Jateng. "Beredarnya informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga berada di dalam masjid adalah hoax atau tidak benar," tulis akun Twitter Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (20/1/2022).
Faktanya, lanjut keterangan Divhumas, pada saat pengukuran tanah di depan masjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu. "Warga yang lain mengejar dan berlari ke dalam masjid memakai celana pendek. Aparat kepolisian justru mengamankan orang di dalam masjid dari serangan warga yang mengejar, Desa Wadas, Selasa (8/2/2022)."
Sementara itu seorang warga menjelaskan kronologi terkait insiden di masjid Wadas. Salah seorang warga Desa Wadas, Siswanto menceritakan, semua bermula pada Ahad sore ketika warga melihat banyak Polisi bersiap di Polsek Bener dan belakang Polres Purworejo. Selain itu, mereka melihat Polisi membuat tenda-tenda.