REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh memanfaatkan dana otonomi khusus (otsus) dan alokasi khusus (DAK) 2022 untuk membangun sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di ibu kota provinsi Aceh itu."Pusat IKM ini akan kita bangun dengan anggaran Otsus dan DAK, total yang kita alokasikan sekitar Rp12 miliar," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Kamis (10/2/2022).
Aminullah mengatakan, pusat industri yang bakal diperuntukkan bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Banda Aceh tersebut akan menjadi kado perpisahan, karena pada 7 Juli nanti masa baktinya akan berakhir."Saya harap ini bisa selesai dan difungsikan tahun ini. Saya ingin ini (Sentra IKM) menjadi kadi bagi masyarakat kota sebelum masa tugas saya berakhir," ujarnya.
Menurut Aminullah, sentra IKM tersebut nantinya akan mampu meningkatkan perekonomian para pelaku usaha hingga perajin di Banda Aceh. Apalagi, gedungnya bakal dibangun di kawasan rencana pembangunan pusat zikir Nurul Arafah Islamic Center (NAIC).
Konsepnya merupakan kolaborasi wisata dan industri, dimana NAIC diperkirakan akan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang akan dikunjungi banyak wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Karena itu, Aminullah meminta dinas teknis segera merampungkan persiapan terkait pembangunan pusat industri tersebut, termasuk kendala akses masuk ke lokasi rencana pembangunan pusat IKM di kawasan Ulee Lheue itu nantinya.
Aminullah menambahkan, sentra IKM Banda Aceh tersebut direncanakan akan dibangun beberapa tempat yakni terdiri dari empat gedung utama yaitu gedung operasional, promosi dan retail, bahan baku dan gedung produk."Dinas teknis, konsultan dan stakeholder lainnya tolong rampungkan persiapan. Apa yang menjadi kendala kita cari solusinya segera," kata Aminullah.
UMKM di Banda Aceh terus berkembang pesat. Terjadi peningkatan dari sebelumnya pada 2017 sebanyak 8.900 usaha, kini telah mencapai 16.970 UMKM.