REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menjelaskan, doa dan zikir hasbunallah wani'mal wakil yang artinya cukuplah Allah sebagai penolong kami, tidak ada kaitannya dengan perang. Dia merasa perlu meruluskan pernyataan yang mengaitkan zikir tersebut sebagai tanda masyarakat siap berperang.
"Itu bukan zikir melawan kezhaliman apalagi bersiap perang," kata Cholil saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Dia menjelaskan, zikir itu biasanya diucapkan masyarakat untuk berpasrah diri meminta pertolongan kepada Sang Pencipta. Zikir itu juga menjadi senjata kala Rasulullah sedang terdesak oleh musuh.
"Zikir hasbunallah wani’mal yaqin itu sikap menyerahkan urusan kepada Allah dan mohon perlindungan-Nya. Itu zikir Nabi (Muhammad) SAW saat dikabarkan akan diserang pasukan kuffar Quraisy dan zikir Nabi Ibrahim AS ketika dilempar ke api (hingga apinya menjadi dingin)," ucap Cholil.
Sebelumnya, cuplikan wawancara reporter TV One dengan eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito mendadak viral di lini masa Twitter. Hal itu setelah Rizal menganggap, zikir hasbunallah wani'mal wakil yang diucapkan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyikapi kedatangan aparat, sebagai tanda mereka siap berperang.
"Jadi gini awalnya begitu kita datang, mereka tiba-tiba melakukan zikir hasbunallah wani'mal wakil. Cukup Allah saja... Ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang, artinya mereka sudah mendesain tempat itu sudah mempersiapkan tempat itu untuk perang," kata Rizal dikutip Republika di Jakarta, Senin.
Dzikir Hasbunallah wa ni'mal wakil utk perang ??? Ada yg bisa menjelaskan kpd saya yg faqir ilmu ini...🙏 pic.twitter.com/GH79xrLhyE
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) February 13, 2022