Jumat 18 Feb 2022 13:05 WIB

Pembangunan IKN Diharapkan Mencerminkan Kepemimpinan dan Kultur Indonesia

Desain IKN Baru harus mencerminkan keseimbangan.

Red: Agung Sasongko
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengedepankan konsep Indonesiasentris, sebagaimana cita-cita Presiden pertama Indonesia Soekarno yang ingin menempatkan Kalimantan sebagai pusat pemerintahan. 

Hal ini disampaikannya dalam webinar yang bertemakan Sharing Session tentang IKN Baru Indonesia, Jumat (18/2/2022). Dalam acara tersebut juga turut serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, arsitek dari Jepang Kengo Kuma, Arsitek Sofian Sibarani, Arsitek Yori Antar, Arsitek Popo Danek, Ketua Badan Sayembara Arsitek Indonesia Andi Harapan dengan moderator diskusi Richard Susilo. 

Baca Juga

"Konsepsinya Ibu Kota Negara baru ini merupakan penjabaran dari Indonesiasentris dan secara historis apa yang dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 60 sudah menempatkan Kalimantan itu sebagai koridor strategis guna menatap masa depan dunia yang berada di Pasifik," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.

Mahasiswa Doktoral Universitas Pertahanan ini menjelaskan, Kalimantan sebagai IKN sudah sebagai konsekuensi geopolitik Indonesia. 

"Mengingat di depan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur itu terbentang suatu kawasan perdagangan strategis dari Selat Lombok hingga ke Selat Makassar," ungkap Hasto. 

Karena itu, pembangunan IKN ini sebenarnya mencerminkan geopolitik dari Soekarno yang mencerminkan suatu kepemimpinan Indonesia yang bebas dari penjajahan. "Kemudian semangat dunia baru yang demokratis yang mengedepankan eksistensi damai," ungkap Hasto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement