Jumat 18 Feb 2022 17:14 WIB

PKS: Jika Anies, Ridwan Kamil, Ganjar, dan Khofifah Ikut Gabung, Kami Terima

Saat pencalonan Anies menjadi cagub DKI Jakarta, PKS ikut mendukung Anies.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan)
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri mengatakan terbuka dan menerima jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin bergabung di PKS. Namun, sampai saat ini Anies belum menyatakan ingin bergabung.

"Kalau pak Anies Baswedan atau kang Ridwan Kamil atau mas Ganjar Pranowo maupun bu Khofifah mau bergabung ke PKS, dengan tangan terbuka kita akan terima," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan kalau beberapa waktu lalu PKS sudah melantik Dewan Pakar PKS. Anggotanya terdiri dari berbagai macam tokoh dengan beragam disiplin ilmu dan latar belakang.

Lalu, ia menambahkan pilkada DKI lalu Anies diusung salah satunya oleh PKS. Dan ketua tim pemenangan pilkadanya Mardani Ali Sera salah satu pimpinan di PKS. "Tapi sekarang belum ada pernyataan apapun dari pak Anies ya. Kami terbuka saja," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melirik sejumlah tokoh dengan kepemilikan elektabilitas tinggi untuk bisa diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di antaranya, Erick Thohir, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Pada waktunya PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1/2022).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement