REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Arwani Thomafi minta kadernya di Provinsi Aceh lebih dekat dengan ulama dan pesantren serta tokoh agama islam lainnya. "Kader PPP harus lebih dekat dengan ulama dan pesantren, karena PPP dilahirkan oleh para ulama dan pimpinan pesantren. Semua tokoh itu," kata Arwani di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (19/2/2022).
Hal itu Arwani katakan usai melantik pengurus DPW PPP Aceh periode 2021-2026 serta membuka rapat kerja wilayah, di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh. Tak hanya pesantren, dia juga berharap kepada pengurus PPP Aceh juga lebih dekat dengan organisasi masyarakat Islam di Aceh, dan dapat membuka pintu selebar-lebarnya terhadap mereka.
"PPP harus membuka pintu seluas-luasnya untuk ormas Islam, dan PPP juga harus menjadi rumah para tokoh-tokoh Ormas islam, terutama di Aceh," ujarnya. Selain itu, Arwani menekankan, PPP Aceh telah memperoleh hasil baik di tengah eksistensi partai di provinsi lain yang menurun. Tetapi, sambung dia, di Aceh justru pada Pileg 2024 mampu menaikkan jumlah perolehan kursinya di parlemen.
"Kita mengapresiasi atas kerja keras dan semangat juang para kader PPP Aceh, sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Aceh. Ini harus dipertahankan dan terus menaikan kursi DPRA dan kursi pimpinan, ini sudah sangat pantas," kata Arwani.
Dia menyampaikan, DPP PPP berkomitmen untuk terus membangun soliditas organisasi. Arwani berharap, PPP Aceh segera tancap gas untuk melaksanakan permusyawaratan di tingkat kabupaten/kota. "Tidak boleh lebih dari bulan Maret 2022 ini, dan setelah itu semua kader harus hadir ke daerah, sehingga saat ramadhan nanti semua Muscab sudah selesai," ujar anggota Komisi V DPR itu.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan, sebelum reformasi, dukungan rakyat Aceh kepada PPP sangat besar. Bisa dikatakan Aceh adalah basis terbesar pengisi kantong suara PPP pada masa itu. "Tidak heran jika sejarah ini menciptakan ikatan emosional yang cukup kuat antara PPP dan rakyat Aceh. Namun pasca reformasi, kondisi mulai sedikit berubah," kata Nova.
Dalam konteks Aceh, kata dia, gerak politik PPP berjalan sangat dinamis. Di mana pada tiga pileg terakhir, dukungan rakyat Aceh kepada PP terus menunjukkan tren positif. "Untuk kategori partai politik nasional di Aceh, PPP telah mampu berada pada posisi empat besar peraih kursi di DPR Aceh, bersama PKS dan PAN," ujarnya