Selasa 15 Feb 2022 02:37 WIB

PPP Minta Rasialisme Terhadap Muslim India Dihentikan

Ketua DPP PPP mendukung aksi Muskaan Khan yang teguh mempertahankan hak

Rep: Andrian Saputra / Red: Gita Amanda
Mahasiswa dari Universitas Karachi meneriakkan slogan-slogan menentang India setelah seorang gadis Muslim di negara bagian Karnataka ditolak masuk ke perguruan tinggi karena menentang larangan hijab negara bagian, di Karachi, Pakistan, 14 Februari 2022.
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Mahasiswa dari Universitas Karachi meneriakkan slogan-slogan menentang India setelah seorang gadis Muslim di negara bagian Karnataka ditolak masuk ke perguruan tinggi karena menentang larangan hijab negara bagian, di Karachi, Pakistan, 14 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PPP, Illiza Sa'aduddin Djamal, mendukung aksi Muskaan Khan yang teguh mempertahankan hak dan pendidikannya di tengah perlakuan rasisme Hindu terhadap muslim India.

"Buat kami, Muskaan Khan adalah wajah perlawanan yang menolak tindakan rasisme terhadap dirinya dan umat islam lainnya di tengah larangan menggunakan hijab, dan ini perlu kita dukung" ungkap Illiza dalam pers rilis yang diterima Republika,co.id melalui layanan pesan singkat yang dikirimnya pada Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Illiza menyesalkan dan mengutuk keras kejadian tersebut. Sebab itu ia meminta pemerintah India untuk memberikan perhatian atas kejadian itu, karena hal ini sudah menjadi perhatian dunia internasional.

"Persoalan rasisme terhadap umat islam di India bukan yang pertama kali tapi sudah sering terjadi. Tindakan diskriminasi terhadap umat islam tidak hanya terjadi dalam dunia pendidikan tapi juga di berbagai bidang termasuk pekerjaan dan kesehatan," paparnya.

Lanjut dia, aksi rasisme atas nama agama tak masuk akal dan tidak dapat dibenarkan. Menurutnya, umat muslim khusunya pelajar muslim di India berhak mendapatkan haknya dan mempertahankan keyakinannya.

Diketahui seorang pelajar dari India Muskaan Khan, menjadi sorotan media atas aksinya melakukan perlawanan terhadap kebijakan sekolahnya yang melarang penggunaan hijab di sekolah, kegiatan aksi tersebut beredar luas di media sosial.

Permasalahan tersebut dimulai saat siswa di sebuah kampus pra-universitas, setara dengan SMA, di distrik Udupi, Karnataka, tidak memperbolehkan siswanya mengenakan jilbab di dalam kelas. Hal tersebut yang menyebabkan terjadi protes hingga permasalah tersebut meluas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement