REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat lunak yang bisa menghapus data ditemukan di ratusan komputer di Ukraina. Diperkirakan, serangan ini sudah berlangsung selama beberapa bulan.
Serangan ini pertama kali ditemukan oleh perusahaan keamanan siber ESETseperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/2/2022). Pakar keamanan siber dari Symantec, Vikram Thakur, yang juga meneliti serangan ini, mengatakan perangkat lunak ini ditemukan di Ukraina, Latvia dan Lithuania.
Belum jelas siapa pelaku serangan ini. Namun, kecurigaan mengarah kepada Rusia yang belakangan ini melancarkan serangan siber ke Ukraina dan negara lainnya. Rusia membantah tuduhan ini.
Serangan penghapusan data ini menimpa kantor pemerintahan dan lembaga keuangan. Peneliti keamanan siber dari SentinelOne, Juan-Andres Guerrero-Saade mengatakan serangan terbaru memerlukan akses yang sudah ada, dengan kata lain, jaringan komputer tersebut sudah diretas sebelumnya.