REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketika bulan Syaban datang, umat Muslim semakin bersuka cita karena Ramadhan semakin dekat. Banyak diantara mereka yang tengah bersiap untuk menyambut bulan suci ini, diantaranya memperbanyak ibadah sunnah di bulan ke delapan menurut kalender hijriyah. 

Melansir laman aboutislam.net, Rabu (2/3/2022), nama-nama bulan dalam bahasa Arab sebenarnya sudah dikenal sebelum datangnya Islam.  Pernah disebutkan nama-nama ini diperkenalkan oleh Kilab bin Murrah, kakek ke-5 Nabi Muhammad SAW.

Nama-nama bulan mencerminkan praktik sosial yang berlaku dan kondisi cuaca pada saat itu. Misalnya, dikabarkan bahwa nama bulan Ramadhan berasal dari kata “ramadha” yang berarti panas terik. Ramadhan dinamai demikian karena bertepatan dengan panasnya musim panas. 

Sedangkan kata Syaban berasal dari akar kata “ sya `a ba ” yang memiliki beberapa arti antara lain bercabang dan memisahkan. Dilihat dari dua pengertian tersebut, ada beberapa penjelasan tentang alasan penamaan Syaban. 

Bulan Syaban dinamai demikian karena orang-orang biasa berpencar di Syaban untuk berperang setelah mereka ditahan saat Rajab, bulan sebelum Syaban. Bagi orang Arab, Rajab adalah bulan suci dan konflik kekerasan tidak diperbolehkan di dalamnya.

Selain itu, orang-orang biasa berpencar saat Syaban untuk mencari air. Tanaman akan mengeluarkan cabang mereka di bulan ini alasan lain dinamakan Syaban adalah karena berada di antara Rajab dan Ramadhan.

Salah satu nama Syaban adalah Al-`Ajlan yang artinya bulan yang cepat. Disebut demikian karena orang merasa waktu terasa cepat berlalu dan bulan berikutnya, Ramadhan pun datang sangat cepat.n 

Ikuti Whatsapp Channel Republika