Kamis 03 Mar 2022 16:55 WIB

Dua Tahun Pandemi, Ada 5.611 Sebaran Hoaks Covid-19

Ada sekitar 767 hoaks Covid-19 dilanjutkan dengan penegakan hukum.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kemenkominfo. Selama dua tahun pandemi Covid-19, Kemenkominfo mendapati 5.611 sebaran hoaks Covid-19.
Foto: wordpress.com
Logo Kemenkominfo. Selama dua tahun pandemi Covid-19, Kemenkominfo mendapati 5.611 sebaran hoaks Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis data penanganan sebaran isu hoaks Covid-19 selama pandemi Covid-19 berlangsung. Mengutip laman Kemkominfo, Kamis (3/3/2022), dari periode 23 Januari 2020 hingga hingga Rabu 2 Maret 2022 atau dua tahun sejak kasus pertama kali di Indonesia diumumkan, telah ditemukan 2.133 isu hoaks Covid-19.

Selama dua tahun tersebut, 2.133 isu hoaks itu tersebar di 5.611 unggahan media sosial, yakni 4.906 di Facebook, 52 di Instagram, 573 di Twitter, 55 di Youtube, dan 25 di Tiktok.

Baca Juga

Saat ini, 5.611 sudah ditangani dan sebanyak 5.408 sudah di-takedown, sedangkan 203 lainnya sedang ditindaklanjuti.

Selain itu, dari awal pandemi Covid-19, ada sekitar 767 hoaks Covid-19 dilanjutkan dengan penegakan hukum.

Sebaran hoaks Covid-19 yang di-takedown terbanyak ada di Facebook sebanyak 4.739 dan sisanya 167 sedang proses tindaklanjut. Lalu terbanyak kedua yakni di Twitter sebanyak 561 sudah di-takedown, dan 12 sedang ditindaklanjuti. Disusul Youtube 54, Instagram 43, Tiktok 11 sudah di-takedown.

Sedangkan, untuk temuan konten hoaks vaksin Covid-19 hingga saat ini ditemukan 469 isu yang tersebar di 2.463 unggahan media sosial. Seperti halnya isu hoaks Covid-19, sebaran hoaks vaksin Covid-19 juga terbanyak di Facebook 2.346, disusul Twitter 111 unggahan hoaks, youtube 43, Tiktok 21 dan Instagram 21 unggahan.

Saat ini seluruh sebaran hoaks vaksin Covid-19 ini juga sudah ditindaklanjuti dan telah dilakukan takedown.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement