Rabu 09 Mar 2022 17:34 WIB

Ini Alasan Swedia Tolak Bergabung dengan NATO

Swedia sejak 1814 belum pernah terlibat dalam peperangan

 Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Lituania ini, tentara Norwegia dari batalyon NATO berpose di depan pesawat militer saat mereka tiba di bandara di Kaunas, Lituania, Ahad, 27 Februari 2022. Norwegia mengerahkan kemampuan militer tambahan di Lituania untuk memperkuat pasukan depan NATO di Lituania.
Foto: AP/Lithuanian Ministry of National
Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Lituania ini, tentara Norwegia dari batalyon NATO berpose di depan pesawat militer saat mereka tiba di bandara di Kaunas, Lituania, Ahad, 27 Februari 2022. Norwegia mengerahkan kemampuan militer tambahan di Lituania untuk memperkuat pasukan depan NATO di Lituania.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada Selasa menolak desakan oposisi untuk mempertimbangkan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Desakan itu muncul setelah Ukraina diserang oleh Rusia.

PM Andersson menyatakan bahwa untuk saat ini permohonan untuk menjadi anggota NATO akan mengganggu keamanan di Eropa.Swedia sejak 1814 belum pernah terlibat dalam peperangan. Kebijakan luar negeri yang dibangun negara itu adalah bahwa Swedia tidak bergabung dengan aliansi-aliansi mana pun.

Baca Juga

Namun demikian, Swedia dalam beberapa tahun belakangan ini membina hubungan lebih dekat dengan NATO saat ketegangan dengan Rusia di kawasan Baltik meningkat. Invasi oleh Rusia, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", telah memunculkan kembali desakan agar Swedia bergabung dengan NATO. Desakan serupa dialami oleh Finlandia, yang juga bukan merupakan anggota aliansi tersebut.

"Kalau Swedia memilih menyampaikan permohonan untuk bergabung dengan NATO dalam situasi saat ini, langkah itu akan semakin menimbulkan destabilisasi di kawasan Eropa serta meningkatkan ketegangan," kata Andersson kepada para wartawan.

"Sudah saya jelaskan selama ini bahwa yang terbaik bagi keamanan Swedia dan keamanan kawasan Eropa adalah pemerintah memiliki kebijakan jangka panjang yang konsisten dan bisa diprediksi, dan itu yang terus saya yakini," ujarnya.

Rusia tidak menginginkan Swedia maupun Finlandia menjadi anggota NATO.Pada Februari, Moskow mengeluarkan peringatan terbaru bahwa negara-negara itu akan menghadapi "konsekuensi berat secara militer-politik" jika bergabung dengan aliansi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement