Sabtu 12 Mar 2022 05:16 WIB

Kemenkes: Sangat Mungkin Masyarakat Bisa Beribadah Normal pada Ramadhan Tahun Ini

Salah satu skenario pemerintah adalah menggenjot laju vaksinasi dosis lengkap.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sangat memungkinan pada Ramadhan tahun ini, masyarakat sudah bisa menjalankan ibadah puasa dengan normal. Bahkan, sangat memungkinkan pula masyarakat dapat kembali menjalani tradisi mudik saat Idul Fitri tanpa pembatasan.

Untuk mencapai hal tersebut, kata Nadia, tentu ada skenario yang harus dijalankan. Salah satu skenario yang harus dilakukan adalah mengejar pencapaian laju vaksinasi dua dosis atau penuh.

Baca Juga

"Kalau kita hitung-hitung skenarionya April mau salat Idul Fitri mau mudik mau ibadah Ramadan bisa tidak? Bisa," kata Nadia dalam diskusi daring, Jumat (11/3/2022).

Skenarionya adalah dengan mengakselerasi capaian vaksinasi dua dosis atau penuh untuk memperkuat imunitas individu dan kelompok. Setidaknya, capaian vaksinasi dua dosis atau penuh harus mencapai angka 70 persen pada April 2022.  

"Sekarang cukup kalau 750 ribu laju vaksinasi per hari, ya kita bisa kejar suntikan keduanya, maka diyakini bahwa kita bisa sampai 70 persen pada bulan April 2022," tutur Nadia.

"Tapi kalau kita ya agak santai-santai dikit, bisalah bulan Mei capai 70 persen tadi," tambah Nadia.

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban pun optimis di Ramadhan tahun ini pandemi bisa terkendali. "Saya optimis, kita bisa mengendalikan (pandemi Covid-19) sebelum bulan Ramadhan," katanya di Twitter, belum lama ini.

Optimisme tersebut muncul karena tren kasus Covid-19 memperlihatkan penurunan. Dengan penurunan tren kasus tersebut maka ranking Indonesia secara global pun terus menurun.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

(QS. At-Taubah ayat 24)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement