REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Sulawesi Tengah, Salman Hadianto, meminta masyarakat waspada saat berbelanja secara daring di toko-toko daring. Baik itu di platform jual beli digital maupun media sosial, karena banyak konsumen tertipu.
"Banyak aduan dari masyarakat saat mereka berbelanja online (daring) dan uangnya sudah ditransfer ternyata barangnya tidak sampai. Ada juga konsumen yang telah memesan, mentransfer uangnya kemudian saat barang yang dipesan sudah tiba, ternyata tidak sesuai dengan di foto," katanya, di Palu, Selasa (15/3/2022).
Dia mengatakan, banyak masyarakat dari berbagai daerah di Sulteng mengadu ke YLKI Sulteng karena tertipu dengan barang yang dibeli secara daring. Jika sudah terjadi seperti demikian dan konsumen melapor ke YLKI Sulteng, pihaknya tidak dapat membantu banyak agar uang milik konsumen kembali selain berkoordinasi dengan instansi terkiat untuk melakukan upaya pencegahan dan meminta kepada konsumen itu sendiri agar lebih hati-hati sehingga tidak mengalami hal yang serupa.
"Kalau ada kasus seperti itu sulit diatasi karena konsumen tidak tahu nama toko, alamat dan contact person pedagangnya," ujarnya.
Salman menyebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh konsumen agar tidak tertipu saat melakukan belanja daring, yakni mencari tahu alamat lengkap dan kontak telepon toko atau pedagang daring yang dituju sebelum membeli barangnya dagangannya secara daring. "Kemudian kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber terkait toko online tersebut dan usahakan cari toko online yang melayani pembayaran di tempat atau cash on delivery (COD) supaya kalau barangnya tidak sesuai dengan yang tertera di foto maka konsumen berhak membatalkan pembelian," katanya.