Kamis 17 Mar 2022 10:29 WIB

Kenaikan Harga Minyak Sawit Berkah Buat Devisa Negara, Tapi Minyak Goreng Menjulang Tinggi

Harga minyak goreng di RI melonjak setelah pemerintah menyesuaikan harga ke pasar.

Rep: Teguh/Evarianti/ Red: Teguh Firmansyah
 Konsumen membeli minyak goreng kemasan di Yogya Department Store, Jalan K HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Rabu (16/3/2022). Di tempat itu, harga minyak goreng dijual dengan harga Rp 47.800 per kemasan isi dua liter.
Foto: Republika/Bayu Adji
Konsumen membeli minyak goreng kemasan di Yogya Department Store, Jalan K HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Rabu (16/3/2022). Di tempat itu, harga minyak goreng dijual dengan harga Rp 47.800 per kemasan isi dua liter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 mencapai 20,46 miliar dolar AS atau naik 6,73 persen dibandingkankan ekspor Januari 2022. Kenaikan angka ekspor tak terlepas peningkatan di sektor nonmigas yang terimbas dari lonjakan harga komoditas global.

Ekspor nonmigas mencapai 19,47 miliar dolar AS atau meningkat 6,55 persen dibanding Januari. Salah satu yang berkontribusi memberikan sumbangsih adalah komoditas batu bara dan minyak sawit.

Baca Juga

Kenaikan batu bara dan minyak sawit masing-masing naik 16,56 persen (mtm/bulanan) dan 13,2 persen (mtm). Harga minyak sawit dunia mengalami tren kenaikan signifikan sejak awal Februari dipicu oleh perang Ukraina-Rusia.

Peningkatan harga itu otomatis memberikan cuan bagi devisa atau pemasukan buat negara. Namun lonjakan ekspor sawit, justru membuat  'bencana' bagi konsumen dalam negeri.  Pasalnya, harga sawit yang naik di atas MYR 6.500/ton ikut mendulang minyak goreng hingga di atas 40 ribu per dua liter. Saat ini harga minyak goreng bahkan hampir menyentuh Rp 50 ribu per dua liter.

Di toko-toko ritel di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikabarkan dipatok dengan harga Rp 47.300 per 2 liter per Rabu (16/3/2022). Warga mengaku sangat keberatan dengan harga 'ledakan' komoditas tersebut, namun juga dilema mengingat kondisi kelangkaan minyak goreng saat diberlakukan subsidi.

"Normal per hari ini Rp 47.300 kemasan dua liter," ujar salah satu pegawai toko ritel di Kota Tangsel, Budi saat ditemui, Rabu (16/3/2022).

Namun, stok minyak goreng per hari ini terpantau kosong. Budi menyebut pasokan akan datang kemungkinan pada malam hari. Dengan adanya kebijakan anyar harga minyak goreng itu, ada kemungkinan stok yang datang lebih lancar dibandingkan saat harga bersubsidi Rp 28 ribu per 2 liter.

"Stok waktu harga subsidi tiga atau empat karton saja, normalnya puluhan karton. Belum tahu nanti malam stoknya datang berapa, mungkin normal lagi," terangnya.

Menanggapi kondisi harga minyak goreng terbaru, salah satu warga Tangsel, Eni (48 tahun) mengatakan, harga tersebut dinilai mencekik masyarakat. Kondisi itu memberatkan warga karena saat ini banyak bahan pokok yang memang rata-rata naik, terlebih masih kondisi pandemi Covid-19.

"Beratlah pasti dengan harga segitu. Harus benar-benar putar otak untuk menghemat pengeluaran sehari-hari. Tapi bingung juga kalau langka terus selama ada subsidi," kata Eni.

Baca juga : Airlangga Pastikan Minyak Goreng Subsidi Sudah Tersedia di Pasar

Hal senada dirasakan oleh Devi (25). Dia mengatakan, bimbang dengan kondisi ketersediaan dan harga minyak goreng kemasan saat ini. Ketika ditanya memilih antara barang susah didapat, tapi harga murah atau barang banyak tapi harga mahal, dia menolak kedua opsi.

"Enggak dua-duanya. Maunya barang murah tapi ada (stoknya). Jangan sampai kayak gini kan kasihan, sudah pandemi begini, warga jadi makin kesulitan," kata dia.    

Pemerintah resmi memutuskan untuk melepaskan harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium sesuai harga pasar dan hanya mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah. Dengan kebijakan tersebut, harga minyak goreng kemasan di level konsumen tentu akan mengalami kenaikan sesuai tingkat harga minyak sawit (CPO) internasional.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, mengatakan, dengan harga CPO KBPN Dumai saat ini sebesar Rp 15.864 per kilogram (kg), harga minyak goreng kemasan sederhana di level konsumen bisa mencapai Rp 23 ribu per liter. "Untuk kemasan premium, kami perhitungkan itu maksimum Rp 24.800 per liter jika dengan patokan harga CPO saat ini," kata Sahat, Rabu (16/3/2022).

Baca juga : Ini Perbandingan Harga Minyak Goreng Indonesia dan Malaysia, Siapa Lebih Mahal?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement