REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mempersilakan Partai Amanat Nasional (PAN) masuk kabinet asal tak ganggu PKB. Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan, PAN sayang dan cinta terhadap Cak Imin dan PKB.
"PAN itu sayang dan cinta banget dengan Cak Imin dan PKB. Cak Imin itu politisi yang santun dan humoris. PAN dan PKB ibarat saudara kembar, tidak bisa dipisahkan sebagai kekuatan politik yang membawa misi nasional dan kebangsaan," kata Viva kepada wartawan, Kamis (25/3).
Viva juga menyebut bahwa keduanya memiliki sedikit perbedaan. PAN membawa amanat nasional, PKB membawa kebangkitan bangsa. "Bahasa Jawa Timurnya, Cak Imin itu etooopp banget," kelakarnya.
Viva menambahkan, Cak Imin membawa proses politik dengan cair karena humornya tetapi tanpa meninggalkan substansi. Terkait reshuffle, PAN tetap berpedoman kepada Pasal 17 UUD 1945 bahwa hal itu menjadi kewenangan dan prerogatif Presiden.
"PAN menghormati Pak Presiden Jokowi. Tentunya Pak Presiden akan mengambil kebijakan yang baik buat kekompakan koalisi partai pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengaku tak mempermasalahkan jika PAN mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju. Asalkan, PAN tak mengganggu PKB. "Silakan, asal tidak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa (seperti) Ukraina lawan Rusia nanti," Muhaimin sebelum ia meninggalkan Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/3).
Ia juga mengungkapkan, dirinya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bali. Dari pertemuan tersebut, tak ada pembicaraan ihwal perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
"Saya juga heran banyak yang tanya reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda. Saya ketemu beliau di Bali juga, tak ada cerita reshuffle," ujar Muhaimin.