REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan investasi baru di sektor pariwisata khususnya di lima destinasi super prioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata dapat membuka lapangan kerja baru. Jumlah lapangan kerja baru ditargetkan memenuhii 1 hingga 1,5 juta orang.
Untuk itu Kemenparekraf juga telah menyelenggarakan kegiatan "Forum Investor Parekraf" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali yang mengundang 18 investor asing secara daring dan luring. "Investasi yang ditawarkan Kemenparekraf ke 18 investor asing ini adalah investasi pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis komunitas sebagai upaya mengakselerasi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di Indonesia," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).
Ia menjelaskan, keinginan para investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata sudah mulai meningkat. Hal itu menjadi sinyal positif dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pihaknya memprediksi, tahun ini akan dimulai investasi.
Rencana investasi ada di lima destinasi super prioritas, delapan kawasan ekonomi khusus, serta 12 proyek investasi pariwisata berkelanjutan. "Kami juga sedang menjajaki investasi dengan Astungkara Way untuk (pengembangan) agrowisata dan wisata edukasi," katanya.
Sandiaga Uno menjelaskan, Kemenparekraf menawarkan nilai investasi dengan kisaran sebesar 1-1,5 miliar dolar AS. "Kami menawarkan dari total lima persen target kontribusi pariwisata, adalah 20 persen dalam bentuk investasi baru yang akan menciptakan 1-1,5 juta lapangan kerja baru," ungkapnya.
Sementara itu, untuk membangkitkan perekonomian dari sektor ekonomi kreatif dan UMKM, Menparekraf Sandiaga Uno mengaku, para pelaku UMKM harus melakukan adaptasi sekaligus inovasi terhadap produk kreatif. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan pasar yang baru dengan cara memanfaatkan platform digital atau media sosial sebagai upaya strategi pemasaran.
"Ini membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi ditopang oleh UMKM, karena (melalui) UMKM tercipta 97 persen lapangan kerja. Dari lapangan kerja itulah kita ciptakan geliat ekonomi," ujarnya.