Jumat 25 Mar 2022 20:02 WIB

 BMH Optimistis Target Pengumpulan ZIS pada Ramadhan 1443 H Tercapai

Target pengumpulan ZIS pada Ramadhan 1443 H ini sebesar Rp 71 miliar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Supendi optimistis target pengumpulan Zakat Infak Sedekah (ZIS) pada Ramadhan 1443 Hijriah akan tercapai. Hal ini mengingat situasi pandemi yang mulai membaik dan adanya pelonggaran protokol Covid-19.

"Tahun ini, karena kondisi sudah mulai membaik, ada kelonggaran (protokol Covid), dan ekonomi juga sudah mulai membaik, maka insya Allah tahun ini pengumpulan ZIS lebih baik dari tahun kemarin," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (24/3).

Baca Juga

Supendi menjelaskan, target pengumpulan ZIS pada Ramadhan 1443 H ini sebesar Rp 71 miliar. Terhitung mulai dari 1 Ramadhan sampai 28 Ramadhan. Untuk mencapai target tersebut, BMH akan melancarkan berbagai strategi dalam pengumpulan ZIS.

Dia juga mengimbau masyarakat Muslim untuk menyalurkan zakatnya melalui Laznas. "Akan lebih baik kalau zakat itu dikelola oleh lembaga untuk menghindari sisi overlap mustahik (keadaan di mana penerimaan ZIS tidak merata). Jadi kalau lewat lembaga, akan lebih merata dan terkelola dengan baik," jelasnya.

Laznas sebagai sebuah lembaga, lanjut Supendi, tentu memiliki manajemen yang baik sehingga jika penyaluran ZIS dilakukan melalui lembaga, maka dampaknya juga akan lebih terasa baik dari sisi pemberdayaan dan lainnya.

Menurut Supendi, ke depannya perlu agar bagaimana pendistribusian zakat ini tidak hanya bersifat konsumsi tetapi juga terdapat fungsi pemberdayaannya. Misalnya pada Ramadhan nanti ada program buka puasa bersama.

Program tersebut memang bersifat konsumtif tetapi kalau kemudian diiriskan dengan pemberdayaan kepada ibu-ibu, janda, dan dhuafa lainnya, maka aspek pemberdayaannya juga akan tersentuh.

"Idealnya seperti itu, harus beririsan dengan pemberdayaan. Aktivitas pemberdayaan harus selalu mengiringi penyaluran supaya ada multiefeknya," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement