REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyusun strategi investasi dana haji secara tepat. Wapres mengingatkan, pengelolaan dana haji yang diinvestasikan bisa memberikan manfaat berkelanjutan.
"BPKH harus menyusun strategi investasi dana haji untuk menunaikan amanah tersebut, agar dana yang dikelolanya dapat memberikan kemaslahatan yang berkelanjutan, baik bagi para jemaah haji maupun masyarakat secara luas," ujar Wapres dalam sambutannya secara virtual di acara Gala Dinner Global Islamic Investment Forum (GIIF) 2022 BPKH, Jumat (25/3/2022).
Wapres mengungkapkan, laporan yang ia terima mengenai saldo dana haji yang dikelola BPKH pada 2021 mencapai Rp 158,8 triliun. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibanding tahun 2020. Hal ini juga diiringi dengan penambahan nilai manfaat, yang mencapai Rp 10,55 triliun atau bertambah 41,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Wapres melanjutkan, ia juga mendapat laporan realisasi investasi BPKH di Awqaf Properties Investment Fund (APIF), Islamic Development Bank, total nilainya mencapai Rp 164 miliar. Nilai manfaat dari investasi ini tercatat yang tertinggi dari seluruh instrumen investasi BPKH dalam mata uang asing.
"Saya berharap investasi ini terus dilanjutkan dan dilakukan juga dengan lembaga-lembaga lainnya, termasuk bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia," kata Wapres.
Wapres menilai, langkah ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi BPKH dalam pemberdayaan umat serta pengembangan keuangan sosial syariah di tanah air. Wapres pun menekankan dua hal yang perlu menjadi perhatian BPKH.
Pertama, BPKH perlu mengkaji secara mendalam dan memilih berbagai opsi instrumen investasi haji yang betul-betul memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Kedua, meminta BPKH melakukan pengkajian mendalam terhadap berbagai alternatif investasi yang berkelanjutan, aman, mengedepankan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola, serta mendorong pengembangan keuangan sosial syariah (Islamic social finance).
"Integrasi kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam sebuah keputusan investasi sangat penting untuk dapat memberikan manfaat jangka panjang yang besar bagi masyarakat," kata dia.